29 April 2025 - 23:02 23:02
Search

Akhir Ramadhan, Israel Larang Non-Muslim Kunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa

wartapenanews.com – Israel dikabarkan akan melarang orang non-Muslim mengunjungi Bukit Bait Suci dan kompleks Masjid al-Aqsa mulai Jumat (23/4) hingga akhir bulan suci Ramadhan pada 2 Mei.

Larangan 10 hari itu dipandang sebagai upaya mempertahankan status quo.
Di Masjid Al-Aqsa, umat Muslim diperbolehkan untuk beribadah. Sedangkan orang Yahudi hanya diizinkan untuk berkunjung pada jadwal tertentu. Mereka juga tak dapat melangsungkan ibadah.

Sementara itu, sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam. Pada periode ini umat Islam semakin mempertebal ibadahnya. Pada periode ini juga diyakini terjadi Laitul Qodar, malam penuh berkah yang dinantikan.

Kompleks Masjid Al-Aqsa berada di bawah pengawasan Keluarga Kerajaan Yordania. Namun, Israel bersikeras mempertahankan kontrol keamanannya terhadap situs suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu.

Menteri Asal Arab Mendukung
Menteri Kerja Sama Kawasan Israel, Esawi Frej, menyuarakan dukungannya terhadap langkah tersebut. Frej merupakan seorang anggota parlemen asal Arab. Kantor Frej bertugas membina hubungan dengan negara-negara terdekat.

“Ini adalah keputusan pemerintah yang berusaha untuk menenangkan ketegangan dan tidak bermain-main dengan provokator yang mencoba mengubah tempat-tempat suci menjadi korek api yang menyulut api,” tutur Frej, dikutip dari The Times of Israel, Rabu (20/4).

Bagian dari bangunan Tepi Barat Itu kemungkinan digunakan sebagai area penerimaan untuk anggota dewan lokal sebelum mereka naik ke Temple Mount. Foto: Israel Antiquities Authority

Kepolisian maupun Kantor Perdana Menteri Tel Aviv belum mengkonfirmasi laporan tersebut. Namun, rencana itu telah bocor ke sejumlah media lokal sejak Selasa (19/4).

Sayap Kanan Mengecam
Berbagai pakar dan anggota parlemen sayap kanan segera mengecam keputusan itu. Mereka menuduh pemerintah menyerah kepada teror.

Namun, kebijakan tersebut telah lama berlaku. Selama bertahun-tahun, Israel melarang kehadiran non-Muslim di situs suci itu menjelang akhir Ramadhan.

Benjamin Netanyahu saat masih menjabat PM juga memerintahkan langkah itu. Netanyahu menutup akses non-Muslim terhadap situs tersebut selama 19 hari pada 2021.

Netanyahu menghadapi kecaman keras sebab melarang jemaah Yahudi singgah pada Hari Yerusalem. Perayaan itu bertepatan pula dengan Ramadhan. Hari libur nasionalis itu guna memperingati Israel merebut ibu kota pada 1967.

Kini, Israel menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan status quo di situs suci itu. Mereka kemudian menepuk pundak sendiri dengan menyinggung penangkapan suatu kelompok ekstremis Yahudi.
Kelompok ekstremis itu berupaya melakukan pengorbanan Paskah di kompleks Al-Aqsa. Mereka merupakan salah satu pemicu konflik yang memuncak pada Jumat (15/4).

Terlepas dari upaya Tel Aviv, pekan ini akan memunculkan tantangan terbaru. Sebab, aktivis sayap kanan Israel tengah menyiapkan pawai besar-besaran melalui Kota Tua Yerusalem pada Rabu (20/4).

Mereka akan melewati Gerbang Damaskus, yakni titik nyala di kawasan Masjid Al-Aqsa. Polisi awalnya menolak memberikan izin pawai. Tetapi, mereka dilaporkan melanjutkan pembicaraan dengan pihak penyelenggara pada Selasa (19/4) malam waktu setempat. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait