WARTAPENANEWS.COM – Sebanyak 27 warga Palestina di Jalur Gaza, tewas akibat serangan militer Israel. Serangan militer itu terjadi di tengah vaksinasi polio terhadap puluhan ribu anak di Gaza. Hal itu sebagaimana diungkapkan petugas medis.
Melansir Reuters, Sabtu (7/9/2024), petugas medis menyatakan, di Nuseirat, salah satu dari delapan kamp pengungsi bersejarah di wilayah itu, serangan udara Israel menewaskan dua wanita dan dua anak. Sementara delapan orang lainnya tewas dalam dua serangan udara lainnya di Kota Gaza. Sisanya tewas dalam serangan berikutnya di Gaza.
Sementara itu, pasukan Israel memerangi militan yang dipimpin Hamas di pinggiran Zeitoun Kota Gaza. Penduduk mengatakan, tank telah beroperasi selama lebih dari seminggu, di lingkungan timur Khan Younis, dan di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir. Penduduk mengatakan pasukan Israel meledakkan beberapa rumah.
Sebelas bulan setelah perang, beberapa langkah diplomasi sejauh ini gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik dan membebaskan sandera Israel dan asing yang ditahan di Gaza serta banyak warga Palestina yang dipenjara di Israel.
Kedua pihak yang bertikai terus saling menyalahkan atas upaya mediator yang sia-sia termasuk Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. AS sedang bersiap untuk mengajukan proposal gencatan senjata baru untuk menuntaskan perbedaan, tetapi prospek terobosan tetap suram karena kesenjangan antara kedua belah pihak masih lebar.
Pada Kamis (5/9/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkewajiban untuk mengatakan ya pada isu-isu yang tersisa untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza.
Hampir 90% dari kesepakatan gencatan senjata Gaza disetujui tetapi masalah kritis tetap ada di mana ada kesenjangan, termasuk apa yang disebut koridor Philadelphi di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, Blinken mengatakan pada jumpa pers.
Israel mengatakan tidak akan meninggalkan koridor tersebut. Hamas mengatakan kesepakatan tidak mungkin tercapai kecuali jika memang benar-benar terjadi.
Sementara itu, penduduk Khan Younis dan keluarga pengungsi dari Rafah terus memadati fasilitas medis, membawa anak-anak mereka untuk divaksinasi polio. Kampanye ini diluncurkan setelah ditemukannya kasus bayi berusia satu tahun yang lumpuh sebagian. (mus)