WartaPenaNews, Jakarta – Istri Bupati Manggarai Nusa Tenggara Timur Deno Kamelus, Yeni Veronika, diadang ratusan pemuda di Kecamatan Lelak, Minggu malam, 28 November 2020. Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diterima awak media.
Mobil yang ditumpangi anggota Fraksi DPRD Provinsi NTT ini dikepung di jalan Negara Ruteng-Labuan Bajo, persisnya di pertigaan Desa Ketang. Peristiwa pengadangan itu terjadi dalam perjalanan pulang ke Ruteng usai Yeni mengikuti kampanye Deno-Madur (DM) dan melakukan blusukan keluarga di sekitar lokasi kejadian.
Yeni dilarang jalan sehingga tertahan sampai 3 jam. Ibu 4 anak itu juga menerima kekerasan verbal. Dia dicaci maki oleh massa.
Dalam aksinya, massa yang belakangan diketahui sebagai anggota Laskar 88, sebuah organ relawan pendukung paslon Bupati dan Wakil Bupati, Heribertus Nabit – Heribertus Ngabut ini bersikeras ingin menggeledah mobil yang ditumpangi Yeni Veronika. Mereka menuduh Yeni Veronika melakukan blusukan pada malam hari sambil membagi-bagi uang.
Dalam rekaman video yang beredar, perempuan 53 tahun ini dinterogasi dan dipaksa supaya memperlihatkan identitas diri. Sempat terjadi perang mulut antara pemuda Laskar 88 dengan sejumlah orang yang mendampingi Yeni Veronika. Situasi yang kian memanas itu kemudian dilaporkan ke Polres Manggarai.
Kepala Satuan Sabhara Polres Manggarai, Ajun Komisaris Polisi, Gabriel Taek, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengaku menerima kabar adanya aksi pengadangan terhadap istri Bupati Manggarai sekitar pukul 12.00 WITA.
“Saya mengumpulkan anggota kurang lebih ada 10 orang kita pakai tiga mobil ke TKP. Saya sendiri yang pimpin. Di sana memang kita temukan massa berkumpul ya sekitar ratusan orang. Dalam benak saya, polisi harus selamatkan ibu Bupati, apalagi seorang perempuan,†kata AKP Gabriel dihubungi Senin malam 30 November 2020.
Menurutnya, upaya penyelesaian masalah di TKP berjalan cukup alot, itu dikarenakan Laskar 88 kekeh ingin menggeledah mobil Yeni Veronika di tempat pengadangan. Sementara polisi memandang bahwa hal itu merupakan tindakan semena-mena.
“Sampai saya menelepon komandan Laskar 88, Pak Edi Rihi (Anggota DPRD Kabupaten Manggarai) untuk hadir di TKP untuk menengahi masalah tersebut. Karena saya lihat jumlah orang makin bertambah, dan tuntutan mereka sudah melampaui kewenangan. Dibandingkan dengan jumlah polisi yag hanya 12 orang tentu tidak seimbang,†tuturnya.
Namun dengan upaya negosiasi yang berlangsung hampir dua jam, Laskar 88, sambung AKP Gabriel, kemudian melunak dengan kesepakatan mobil yang ditumpangi Yeni Veronika akan digeledah di kantor polisi. Sekitar pukul 02.30 dini hari, polisi kemudian mengawal perjalanan Yeni Veronika ke Ruteng membawa serta belasan orang perwakilan Laskar 88.
Sekira pukul 03.00 dini hari, Yeni Veronika dan perwakilan Laskar 88 tiba di Mapolres Manggarai. Yeni Veronika langsung membuat laporan atas peristiwa yang dialaminya.
“Begitu selesai buat laporan, kami kawal ibu Yeni ke rumahnya,†ungkap Kasat Sabhara. (mus)