4 May 2024 - 09:53 9:53

Alasan Pemerintah Swedia Semua Sekolah Muslim Ditutup

wartapenanews.com – Pemerintah Swedia akan menutup seluruh madrasah milik komunitas Muslim sebagai upaya mendorong retorika anti-Muslim dan menghentikan swastanisasi pendidikan.

Mohamed Amin Kharraki, kepala sekolah Muslim Independen Framstegsskolan di pinggiran ibukota Stockholm, mengatakan sekitar 20 sekolah yang mengklasifikasikan diri sebagai Islam dan dimiliki komunitas Muslim ditutup, dengan hanya tiga yang tersisa. Pihak sekolah melayangkan gugatan ke pengadilan.

Mei lalu, inspektorat sekolah di Swedia mengumumkan akan menutup Framstegsskolan. Pihak sekolah memenangkan pengadilan banding dan PTUN mengatakan keputusan itu seharusnya tidak berlaku lagi.

Awal 2022, Menteri Pendidikan Lena Axelsson Kjellblum mengatakan pemerintahnya akan memperkenalkan undang-undang yang bertujuan melarang pendirian sekolah agama independen. RUU itu dimaksudkan untuk melarang pendirian sekolah agama independen, dan mencegah sekolah berkembang dengan meningkatkan jumlah siswa atau membuka cabang baru.

Keputusan inspektorat sekolah untuk menutup Framstegsskolan didasarkan pada laporan Dinas Keamanan Domestik Swedia (SAPO) bahwa sekolah itu memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, punya agenda rahasia, dan dugaan terorisme.

Emin Poljarevic, profesor sosiologi agama, mengatakan kepada outlet berita Syre; “Jika saya tidak memiliki latar penelitian dan mempelajari Ikhwanul Muslimin, saya akan takut pada kegelapan. Saya takut pada semua pemimpin Muslim di Swedia,”kata dia.

Prof Poljarevic melanjutkan; “Keadaan ini menunjukan kita memiliki iklim sosial ketika Muslim dieksotifikasi dan dibuat curiga. Sayang sekali SAPO dan semua otoritas jatuh ke dalam lubang itu.”

Prasekolah Saimagarden di Distrik Akalla Stockholm, yang juga dikelola Framstegsskolan, ditutup Agustus lalu karena klaim SAPO bahwa anak-anak berisiko diradikalisasi. Namun pengadilan membatalkan langkah itu dan prasekolah tetap buka sampai putusan akhir dikeluarkan.

Kharraki menyatakan SAPO tidak menyebutkan tuduhan khusus tentang kedua sekolah itu dalam laporannya. Bahkan SAPO merujuk pada sumber rahasia.

Inspektorat sekolah juga tidak pernah mengunjungi Framstegsskolan untuk mengamati dugaan radikalisasi dan menolak mempertanyakan laporan SAPO.

Sead Busuladzic, anggota dewan partai politik Nyan, mengatakan penutupan sekolah bukan tentang pendidikan tapi iklim politik anti-Muslim.

Dia menunjukkan bagaimana partai-partai sayap kanan yang berkuasa secara eksplisit mengatakan mereka tidak menentang aliran Kristen, Yahudi, dan lainnya. Politisi lain, dalam narasinya, menormalkan Islamofibia dan mempersulit hidup minoritas.

Mereka, kata Busuladzic, hanya mempersoalkan sekolah Islam. Hanya dengan itu partai-partai bisa mempengaruhi pendapat umum dan bagaimana Muslim seharusnya dilihat.  (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 09:13
Warga Palestina di Rafah Akan Dipindah ke Pantai Gaza

WARTAPENANEWS.COM – Israel berencana untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Rafah dan ke sebidang tanah kecil tepatnya di sepanjang pantai Gaza. Rencana ini akan dilakukan menjelang invasi Israel ke Rafah.

01
|
4 May 2024 - 08:28
Sungai Cibereum Meluap, 126 Rumah di Serang Banten Terendam Banjir

WARTAPENANEWS.COM – Sebanyak 126 rumah di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten terendam banjir, pada Jumat 3 Mei 2024. Peristiwa itu dipicu oleh meluapnya aliran Sungai Cibereum. Kepala BPBD Banten,

02
|
4 May 2024 - 08:09
Nelayan Perkosa Gadis Disabilitas Selama 3 Bulan hingga Hamil dan Melahirkan

WARTAPENANEWS.COM – Tim Satreskrim Polres Bitung menangkap seorang nelayan bernama Tua Adi (54) karena diduga telah memerkosa gadis disabilitas inisial AL berusia 19 tahun hingga hamil dan melahirkan bayi. Tersangka

03