wartapenanews.com – Anak komisaris utama Bank Jatim Suprajarto, Bryan Yoga Kusuma, menjadi korban penganiayaan di Holywings Yogya, Sabtu (4/6). Dalam keterangan pihak keluarga ia dianiaya oleh 20 orang termasuk ada oknum polisi.
Saat itu Bryan bersama kawan-kawannya yakni Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Andhika dan Irawan mengunjungi Holywings pada Jumat (3/6) malam.
Pada Sabtu (4/6) sekitar pukul 02.00 WIB, Bryan diduga mendapatkan provokasi dari seorang bernama Carmel. Provokasi itu berujung pada perkelahian di depan parkiran Holywings.
Saat itu, Carmel memanggil rekannya dan sejumlah orang untuk memprovokasi Bryan.
“Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat,” demikian keterangan pihak keluarga Bryan.
Keterangan itu dikonfirmasi oleh perwakilan keluarga Bryan, Anung Prajotho, yang juga pakde Bryan.
Setelah kondisi mulai kondusif, Bryan dan Albert diduga diberikan opsi jalan tengah menyelesaikan masalah tersebut dengan Carmel dan Leo. Opsi tersebut yakni menyelesaikan masalah di Polres Sleman.
“Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun hanya dilihat saja, dan mereka tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan HP Albert dan juga Bryan disita oleh pihak kepolisian,” terang pihak keluarga.
Pihak keluarga mengatakan baru mengetahui peristiwa yang menimpa Bryan pada Sabtu (4/6) pagi dari Albert. Bryan saat itu tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman.
“Pihak keluarga sangat menyayangkan, bahwa tidak seorang pun anggota polisi yang berada di Polres maupun yang terlibat di HolyWings untuk memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga,” kata pihak keluarga.
“Bahkan sampai malam hari ini, Sabtu 4 Juni, tidak ada anggota polisi pun yang menghubungi pihak keluarga. Sehingga pihak keluarga merasa perlu mengangkat kasus ini, agar mendapatkan keadilan,” sambung mereka. (mus)