WartaPenaNews, Jakarta – Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hari Suprayogi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap elevasi air Bendungan Bili-Bili yang berada di di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Curah hujan ekstrem telah mengakibatkan naiknya Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Bili-Bili. Dari data yang dihimpun di tiga pos curah hujan pada Selasa (22/1/2019), curah hujan di Pos Limbungan tercatat 328 mm, Pos 1 (Bawakaraeng) sebesar 308 mm dan Pos Lengkese tercatat sebesar 329 mm,†sebut Hari Suprayogi dalam siaran persnya, Rabu (23/1/2019).  .
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh terhadap berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Bendungan Bili-Bili adalah bendungan terbesar di Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Gowa. Bendungan Bili-Bili dibangun mulai tahun 1991 hingga tahun 1999. Bendungan dengan luas 40.428 hektare dan kapasitas tampung 375 juta m3 ini dibangun dengan biaya Rp780 miliar.
Bendungan Bili-Bili dibangun untuk mengurangi risiko banjir di Kota Makassar dan sekitarnya akibat luapan air Sungai Jeneberang di bagian hilir. Bendungan Bili-Bili juga menjadi sumber air untuk irigasi dan air baku bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDM) Gowa dan Makassar.(rob)