29 April 2024 - 09:31 9:31

Antusiasnya TKI di Hong Kong untuk Menyalurkan Suara Sampai Rela Antri

WartaPenaNews, Jakarta – Para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hong Kong antusias menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 pada hari ini, Minggu (14/4/2019). Bahkan, saking semangatnya, antrean ke tempat pemungutan suara sampai membeludak.

Wahyu Susilo, direktur eksekutif Migrant Care yang bertindak sebagai pengawas pemilu di Hong Kong, menuturkan bahwa pemungutan suara sudah dimulai sejak pukul 09.00 dan akan terus dibuka sampai pukul 22.00 waktu setempat. Dan sekarang ini, proses pemungutan suara masih berlangsung.

“Jumlah DPT di sini besar, 188 ribu, dengan metode TPS. Ini memungkinkan membeludaknya calon pemilih, yang terlihat sekarang antrean tidak berhenti,” kata Wahyu saat dihubungi wartawan.

Wahyu mengakui, mayoritas dari para pemilih itu, 95 persen adalah buruh migran. Dan semuanya adalah perempuan. Sementara itu, sisanya adalah dari kalangan mahasiswa, atau pemukim Indonesia di sana.

“Sejauh ini lancar,” kata Wahyu saat ditanya apakah ada persoalan atau tidak.

Wahyu menuturkan, salah satu persoalan adalah pemilih tambahan. Mereka harus menunggu sampai pukul 17.00. Beberapa mengalami masalah yaitu mendapat izin dari majikan masing-masing pukul 19.00-20.00 waktu setempat. Kemudian, lokasi kadang berjauhan.

Masalah lainnya yaitu dokumen yang ditahan majikan atau agen. Padahal, pemilih harus menunjukkan dokumen.

“KJRI sudah melakukan sosialisasi agar membawa dokumen seperti paspor, atau setidaknya foto kopi. Lalu tadi masih banyak teman TKI yang belum bawa, mereka balik,” katanya.

Wahyu mengatakan, mereka harus menunjukkan dokumen bila ingin menyalurkan hak suara. Karena itu, bagi mereka yang tidak membawa, terpaksa balik lagi, minta ke agen.

“Untungnya sekarang ada sosialisasi. Lima tahu lalu TPS cuma satu di Victoria Park. Sekarang ada empat yaitu Queens Elizabeth Stadium, Tsim Sha Shui, Yuen Long, dan Macau,” tutur Wahyu lagi.

Bentuk Kecintaan

Wahyu melanjutkan, antusiasme para buruh migran untuk menyalurkan suaranya pada Pemilu 2019 itu sangat tinggi. Di antara mereka bahkan ada yang menemuinya, menyampaikan kegelisahan.

“Mereka gelisah kalau nggak dapat hak pilih, karena mereka menganggap ini salah satu bentuk kecintaan pada Indonesia,” ujarnya.

Terkait dengan dugaan kecurangan seperti yang terjadi di Malaysia, sejauh ini Wahyu melihat belum ada hal-hal yang krusial. Sementara itu, untuk penghitungan suara rencananya akan dilaksanakan di Hong Kong pada 17 April 2019.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03