WartaPenaNews, Jakarta – Kebakaran hutan dan tempat (Karhutla) yang mengakibatkan asap cukup parah, sangatlah mengganggu aktivitas ekonomi orang di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
“Aku perkirakan, sekitar 50 persen aktivitas ekonomi orang Kotawaringin Timur lumpuh gara-gara kebakaran tempat dan asap. Kesibukan di lapangan terbang terusik, lalu lintas jalan darat juga terkendala minimnya jarak pandang,” kata Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi di Sampit, Sabtu (21/9/2019).
Menurut Supiah, kebakaran tempat yang mengakibatkan asap pekat telah mengakibatkan efek parah terhadap orang. Asap menyebabkan banyak masyarakat diserang infeksi aliran pernafasan kronis atau ISPA, sekolah terpaksa diliburkan, penerbangan kerap digagalkan dan efek yang lain pada kegiatan ekonomi orang.
Supiah memberikan contoh, aktivitas di pasar tradisionil yang biasanya ramai saat malam dan pagi hari, sekarang sepi dikarenakan orang malas keluar rumah karena asap pekat. Situasi itu jelas berpengaruh pada omzet dan keuntungan pedagang. Begitupun aktivitas ekonomi yang lain yang mesti terlambat gara-gara asap.
“Sekarang Kotawaringin Timur menghadapi malapetaka kebakaran hutan, tempat dan asap dan kekeringan yang menyebabkan banyak desa kesukaran air bersih. Pemda mesti melawan dua masalah itu secara bersamaan karena saling menyangkut hajat hidup banyak orang,” tuturnya.
Pemda telah mengontrol pembagian pekerjaan club pemadam kebakaran dan club penyedia air. Tim penyedia air dikerahkan untuk mendistribusikan air bersih ke desa yang alami kekeringan, beberapa yang lain dikerahkan memasok air terhadap club pemadam di beberapa lokasi kebakaran tempat karena susah mendapatkan sumber air di area kebakaran.
Pada Sabtu pagi sampai sore (21/9/2019), Supian terjun langsung menopang mematikan kebakaran tempat. Ia share pekerjaan dengan Sekretaris Wilayah Halikinnor yang ditugasi mengoordinasikan pengalokasian air bersih ke kawasan selatan yang saat ini alami kesukaran air bersih.
Supian bawa sendiri truk bermuatan dua tandon air besar. Banyak masyarakat yang terkejut demikian melihat sopir truk pengangkut air itu ternyata bupati mereka.
Ia bawa supply air untuk mematikan kebakaran tempat lumayan besar di dekat Tempat Pemakaman Kristen di Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Waktu di area, Supian langsung juga turun ke area menyemprotkan air ke beberapa titik gambut yang terbakar.
Kebakaran tempat gambut memang mesti disiram berulangkali biar api dalam tanah sungguh-sungguh padam. Bila yang dipadamkan cuma api di permukaan tanah, beberapa saat lantas api diyakinkan akan kembali ada karena api dalam tanah tidak padam. “Kita padamkan di sini, ada api disana. Makanya mesti disemprot berulangkali biar api dalam tanah pula mati sampai api tidak kembali ada,” kata Supian.
Supian menyampaikan terima kasihnya terhadap TNI dan Polri yang kerja keras menopang menangani kebakaran hutan dan tempat. Begitupun terhadap sejumlah unsur orang, kelompok relawan milenial, perusahaan besar swasta dan faksi yang lain yang telah menopang mematikan kebakaran hutan dan tempat.
Ia mengharap kebakaran hutan dan tempat dapat segera ditanggulangi dan kabut asap tidak terjadi sampai aktivitas orang kembali lancar. Supian menghimbau orang selalu mempertahankan kesehatan ditengah-tengah keadaan apa pun. (mus)