22 April 2025 - 00:33 0:33
Search

Ayo Sayang…, Kita Vaksin Yuk

WartaPenaNews, Jakarta – Cinta orang tua dapat diungkapkan dengan beragam cara, salah satunya memenuhi hak anak akan kesehatan melalui vaksinasi.

Untuk memberikan pemahaman manfaat vaksin kepada masyarakat, Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Nestle menyelenggarakan talkshow “Imunisasi Lengkap dan Nutrisi Seimbang untuk Mendukung Indonesia Sehat”.

Paparan terbaru dan menarik di kemukakan oleh Prof.Dr.dr.Soedjatmiko, SpA(K), MSi, satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr.Yoga Devaera, Sp.A (K), UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, dan DR.dr. Ray Basrowi, MKK, Head of Medical and Nutrition Service Department Nestle Indonesia.

Vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin melalui suntikkan atau diteteskan ke dalam mulut, bertujuan untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit tertentu.

Sedangkan imunisasi, merupakan proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.

Vaksin, terbukti telah menyelamatkan jutaan nyawa dari penyakit menular, cacat dan kematian.

Program pemerintah yang disediakan secara gratis, dapat diakses dengan mudah di posyandu hingga rumah sakit, sayangnya masih belum direspon positip oleh sebagian masyarakat, karena berbagai anggapan keliru dan banyaknya berita hoax seputar vaksin.

Selain Indonesia, hampir seluruh negara dunia memberikan vaksin kepada warganya, Korea, Cina, Saudi Arabia, bahkan German menyediakan vaksin untuk warganya yang berusia 60 tahun.

Pemberian vaksin dan manfaatnya turut dipantau oleh para ahli dari seluruh negara.

WHO merilis sebanyak 2 hingga 3 juta anak yang telah di vaksinasi dapat diselamatkan dari penyakit menular berujung cacat dan kematian. Ini menjadi bukti pentingnya vaksin sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan.

Meski telah dicapai berbagai kemajuan dalam hal cakupan dan perkenalan vaksin baru, masih ada 19 juta anak di dunia yang tidak divaksinasi atau yang sudah divaksinasi tapi jumlahnya belum lengkap.

5 Vaksin Penting

Pemerintah melalui lembaga kesehatan telah memberikan layanan vaksinasi gratis untuk bayi di bawah usia 1 tahun.

1. Hepatitis B, mencegah bayi terpapar virus hepatitis B dari Ibu saat persalinan.
Diberikan pada saat bayi baru lahir, bulan pertama dan bulan ke tiga.

2. Polio
Mencegah kelumpuhan anggota tubuh serta otot pernapasan penyebab kematian.
Imunisasi polio diberikan pada saat lahir, usia 2, 4, dan 6 bulan. Kemudian dilanjutkan di usia 18 bulan dan 5 tahun.

3. BCG
Mencegah terkena kuman tubercolosis yang dapat menyerang paru-paru dan selaput otak, penyebab cacat dan kematian. Diberikan ketika bayi berusia 2 bulan.

4. MRC
Mencegah penyakit campak dan rubella. Campak penyebab pneumonia (radang paru), diare, dan bisa menyerang ke otak. Sedangkan rubella infeksi virus menular berupa ruam merah khas. Diberikan ketika bayi berusia 9 bulan dan 1 tahun.

5. Pentavalen (DPT, HB, H,B) merupakan vaksin gabungan dari DPT (difteri, pertusis, tetanus), vaksin HB (hepatitis B), dan vaksin H, B (haemophilus influenza tipe B), berguna untuk mencegah 6 jenis penyakit seperti difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis B, pneumonia, 6dan radang otak. Diberikan pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan.

Fakta Menarik Vaksinasi dan Tips Nutrisi Seimbang

1. Setelah vaksinasi terkadang muncul reaksi dari dalam tubuh seperti bercak merah, dan demam. Ini wajar, karena vaksin mulai bekerja.

2. Dalam waktu 2 minggu, vaksin sudah membentuk zat anti body untuk melawan penyakit.

3. Mereka yang sudah divaksinasi tapi belum lengkap, dapat melengkapinya dengan berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.

4. Bayi dan batita yang belum divaksinasi secara lengkap, sangat rentan terkena penyakit menular.

5. Jika lupa dan terlanjur melakukan vaksinasi yang sama, jangan khawatir karena vaksin dalam jumlah berlebih tidak akan berpengaruh negatif pada kesehatan.

6. Vaksin tidak akan bekerja sempurna jika bayi dan batita menderita gizi buruk.

7. Penting untuk calon ibu untuk mulai mengonsumsi makanan yang memenuhi asupan nutrisi sempurna, kemudian dilanjutkan ketika hamil dan melahirkan.

8. Makanan pendamping ASI atau Mp ASI harus diberikan ketika bayi berusia 6 bulan, yang diatur untuk makan pagi dan siang. Serta pemberian kudapan.

9. Panduan Mp ASI, memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan batita, apa yang tidak terkandung pada Asi harus dipenuhi dari bahan pangan lain, diantaranya zat besi.

10. Zat besi yang bersumber dari daging merah, bisa diberikan ketika bayi berusia 6 bulan. Semua jenis protein seperti daging dan telur bisa diberikan dengan olahan halus. Tapi ketika bayi sudah berusia 8 hingga 10 bulan, tekstur makanan harus dibuat sedikit kasar untuk melatih mengunyah.

11. Untuk mengenalkan makanan kepada batita terutama sayur, harus dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan, seperti menggunakan metode permainan, atau membuat penampilan hidangan menarik. Harus dilakukan 10 hingga 15 kali untuk memastikan batita menyukainya.

12. Buat jadwal makan yang tepat dan teratur, takaran yang cukup, dan higienis.

13. Pemerintah menganjurkan memberikan MP ASI yang diolah di rumah. Karena bisa dibuat beragam, bernutrisi dan sehat. Namun, tidak semua ibu mampu menghadirkan Mp asi yang berkualitas. Tidak ada salahnya membeli Mp ASI fortifikasi yang memiliki komposisi sesuai aturan Codex, termasuk kandungan nutrisi dan zat tambahan lainnya. (bud)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait