17 May 2024 - 17:11 17:11

Bagaimana Nasib Donald Trump Usai Lengser?

WartaPenaNews, Jakarta – Satu minggu sudah berlalu sejak proyeksi kemenangan mantan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam Pemilu Presiden di Amerika Serikat. Bila resmi menang, pelantikan Biden akan dilakukan dalam waktu lebih dari dua bulan mendatang. Namun saat ini Biden sudah mulai beraksi, minggu ini ia bertemu dengan para ahli untuk membahas rencana aksi melawan wabah virus corona.

Banyak yang kemudian bertanya-tanya, bagaimana dengan Donald Trump, presiden yang sejauh ini menolak untuk secara terbuka menerima kekalahan elektoralnya itu. Kecuali ada perubahan besar, Donald Trump akan keluar dari Gedung Putih bagaimanapun caranya pada 20 Januari 2021.

Berikut hal-hal yang kemungkinan telah menunggunya setelah meninggalkan kantor kepresidenan:

Tuntutan hukum bertubi

Sebuah kebijakan Departemen Kehakiman AS, yang dibuat pada tahun 1973 selama skandal Watergate yang kemudian menjatuhkan Presiden Richard Nixon, telah mencegah pengadilan mendakwa presiden yang sedang menjabat. Meninggalkan Gedung Putih akan mencabut kekebalan ini dari Trump sebagai seorang presiden, membuatnya berpotensi menghadapi banyak tuntutan hukum yang menumpuk selama empat tahun dia menjabat.

Di negara bagian New York, saat ini sedang berlangsung investigasi kriminal dan perdata terhadap praktik bisnis Trump. Presiden juga menghadapi tuntutan hukum dari para perempuan yang menuduhnya melakukan pelecehan seksual. Itu hanya beberapa contoh.

Ada kemungkinan bahwa Trump akan mencoba menggunakan kekuasaan konstitusionalnya untuk mengeluarkan pengampunan pidana guna membersihkan diri sendiri sebelum meninggalkan jabatannya. Tetapi sejauh ini belum ada presiden yang pernah mencoba mengampuni dirinya sendiri dan tidak jelas apakah langkah itu akan tetap punya kekuatan hukum.

Biden, saat resmi menjabat sebagai presiden, dapat memilih untuk mengampuni Trump, seperti yang dilakukan Presiden Gerald Ford kepada Nixon setelah pengunduran dirinya pada tahun 1974.

Tumpukan utang

Beberapa orang juga berspekulasi bahwa intensitas pencalonan presiden periode kedua Trump dimotivasi oleh kebutuhan untuk mempertahankan perlindungan hukum dan perlindungan finansial dari jabatannya

“Adalah kantor kepresidenan yang menjauhkannya dari penjara dan kemiskinan,” ujar profesor sejarah dari Yale, Timothy Snyder, kepada majalah The New Yorker pada hari-hari menjelang pemilu.

Pada bulan September, penyelidikan pajak Trump oleh New York Times mengungkapkan bahwa presiden berhutang lebih dari 400 juta dolar AS (Rp 5,65 triliun), sebagian besar kepada Deutsche Bank, dengan masa jatuh tempo empat tahun ke depan.

Beberapa hari sebelum pemilu, eksekutif senior Deutsche Bank mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa kekalahan Trump akan membuat pemberi pinjaman tidak terlalu canggung untuk menuntut pembayaran kembali pinjaman.

Trump juga menghadapi kemungkinan harus membayar kembali uang pengembalian pajak sebesar 72 juta dolar AS (sekitar Rp 1 triliun) yang dia klaim pada tahun 2010, audit yang sedang berlangsung melihat klaim kerugian oleh Trump sebesar 1,4 miliar dolar AS (kurang-lebih Rp 19,8 triliun) pada tahun 2008 dan 2009.

Mengurus bisnis keluarga

Presiden Trump masih memiliki lebih dari 500 usaha, termasuk hotel, resor, dan klub golf, yang sering dia kemukakan selama masa kepresidenannya. Putra-putra Trump yang sudah dewasa memang telah mengambil alih manajemen harian The Trump Organization begitu dia menjabat, tetapi presiden tetap mempertahankan akses ke aset bisnisnya. Partai Demokrat menyebut langkah ini penuh konflik kepentingan, menuduh Trump telah menjadikan kesepakatan bisnis potensial untuk memengaruhi kebijakan luar negeri dan menggunakan kantor kepresidenan untuk keuntungan finansial pribadi.

Setelah lengser, Trump dapat kembali ke peran yang lebih aktif di kerajaan bisnisnya. Namun, sebagian besar kepemilikannya berada di real estat dan hotel, dan majalah bisnis Forbes memperkirakan bahwa The Trump Organization telah mengalami pukulan signifikan selama pandemi virus corona. Valuasi bisnisnya turun 1 miliar dolar, menjadi 2,1 miliar dolar AS antara tanggal 1 – 18 Maret 2020, menurut Forbes.

Meski kursi kepresidenan mungkin berfungsi sebagai peluang bagi pemasaran, dengan cara lain hal itu juga telah merusak citra mereknya. Menurut perhitungan dari portal real estat City Realty, harga unit kondominium di gedung milik jejaring bisnis Trump telah turun 25 persen dalam empat tahun terakhir di New York City, sebuah kota di mana Trump sangat tidak populer. Beberapa gedung apartemen juga dikabarkan telah menghapus namanya dari gedung tersebut. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 May 2024 - 14:22
Syahrul Yasin Limpo Bungkam Usai Diperiksa BPK

WARTAPENANEWS.COM – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa eks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (17/5/2024). Pemeriksaan tersebut terkait dugaan pelanggaran etik pegawai

01
|
17 May 2024 - 13:15
Usai Ditembak, PM Slovakia di Antara Hidup dan Mati

WARTAPENANEWS.COM – Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban pada Jumat (17/5) menyampaikan perkembangan kondisi PM Slovakia Robert Fico. Orban merupakan salah satu kolega Fico. Penembakan terhadap Fico terjadi pada Rabu (15/5)

02
|
17 May 2024 - 12:17
3 Bocah Kakak Beradik di Lampung Ditemukan Tewas di Kolam Ikan

WARTAPENANEWS.COM – Tiga orang kakak beradik ditemukan tenggelam di kolam ikan Desa Adiwarno, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Ketiga orang itu MZ (8), ZK (7) dan NV (5) yang merupakan

03