3 Juni 2023 - 22:30 22:30

Bahaya Memasak dengan Minyak Jelantah yang Perlu Kamu Ketahui

WartaPenaNews, Jakarta – Tak sulit menemukan makanan di Indonesia yang diolah dengan cara digoreng. Bahkan, masyarakat Indonesia dikenal rajin menggoreng nyaris semua jenis bahan makanan.

Rasanya memang enak, tapi belum tentu sehat manfaatnya. Apalagi bila mengingat sebagian besar makanan diproses dengan minyak goreng yang sudah berulang kali dipakai, atau sering disebut sebagai minyak jelantah.

Bahaya gorengan pada kesehatan

Sebelum membicarakan bahaya minyak goreng yang dipakai berulang, Anda perlu mengenali dulu efek buruk terlalu sering makan gorengan.

1. Perubahan struktur kimia cis menjadi trans
Makanan digoreng menggunakan minyak. Dari segi kimia, bentuk ikatan minyak adalah ikatan cis. Namun ketika digunakan untuk menggoreng, minyak akan dipanaskan sampai suhu tertentu sehingga ikatan cis ini akan berubah menjadi trans. Inilah yang menjadikannya berbahaya.

Memang tidak semua jenis lemak jahat, lemak juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh, misalnya pembentuk sistem kekebalan tubuh. Sayangnya, tak seperti jenis lemak lain, lemak trans tidak memiliki manfaat untuk tubuh manusia.

Lemak trans akan meningkatkan kadar serum lemak jahat di dalam darah, yaitu LDL. Peningkatan LDL akan meningkatkan risiko timbulnya plak di dalam pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung atau stroke.

2. Gorengan yang dijajakan, jarang diganti dengan minyak baru
Minyak yang digunakan berulang lebih dikenal dengan minyak jelantah. Harga minyak jenis ini memang relatif miring. Hal inilah yang membuat penjaja makanan memilih minyak jelantah untuk menggoreng jajanannya, demi mendapat keuntungan lebih besar.

Minyak jelantah atau minyak yang sudah digunakan berulang kali, bersifat kaya akan radikal bebas. Tingginya kadar radikal bebas di dalam tubuh dapat menimbulkan bahaya kesehatan sebab radikal bebas akan memicu peradangan.

Peradangan ini dapat merusak sel, mengganggu keseimbangan sel, bahkan mengubah sifat sel menjadi karsinogenik, sehingga meningkatkan potensi kanker.

3. Minyak yang digunakan menggoreng tinggi lemak jenuh
Sebenarnya, sebelum dipanaskan untuk menggoreng, minyak memiliki kandungan lemak tak jenuh dan lemak jenuh. Ketika proses pemanasan, komposisi lemak jenuhnya menjadi lebih banyak.

Lemak jenuh akan menyebabkan meningkatnya kadar LDL di dalam darah. Akibatnya, risiko penyakit jantung dan masalah dalam pembuluh darah akan meningkat.

Setelah paham akan risiko dan bahaya kesehatannya, masih amankah makan gorengan? Sebaiknya konsumsi makanan gorengan perlu dikurangi atau bahkan dihindari.

Bila tetap harus menggoreng, setidaknya perhatikan minyak yang digunakan. Bila minyak sudah mengental dari sebelumnya dan warnanya berubah menjadi gelap, lebih baik minyak tersebut dibuang. (dbs/klikdokter)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Trending

penemuan mayat
Mayat Tanpa Busana di Depok Sulit Diidentifikasi karena Kondisi Tak Utuh
Leunca
Khasiat Menakjubkan Konsumsi Leunca untuk Obati Asam Urat
Jalan Tol Serbaraja bakal mendongkrak jalur distribusi daerah penyangga ibu kota Jakarta. (Foto: Kementerian PUPR)
Tol Anak Usaha Sinar Mas Land, Koneksikan Jakarta-Tangerang-Banten
tulang
Kenali dan Rawat Tulang Belakang Anda dengan Kasur yang Tepat
000_99B6ZA
Duel Manchester City Vs Arsenal: Laga Berburu Gelar
vaksin
Ampuhkah Vaksin Saat Ini Atasi Virus Corona Baru?
siswi
Siswi Kelas 1 SMP Ini Sudah Bersetubuh dengan Belasan Teman Prianya
Rossarin Klinhom Foto: BabeOfTheDay
Model Seksi Asal Thailand Ini Gunakan Pakaian Dalam saat Main Kayak
keracunan
Usai Makan di Kondangan, 55 Warga Karanganyar Keracunan Massal
tni
Sedihnya, 30 Calon Taruna Akmil Positif Corona

Pilihan Redaksi

Berita Terkait

|
3 Juni 2023 - 12:08
Kecanduan Judi Online, Oknum Pengawas SPBU Bawa Kabur Uang Ratusan Juta

wartapenanews.com -  Oknum pengawas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara, ditangkap usai membawa kabur uang setoran senilai Rp 389.500.000. Oknum

01
|
3 Juni 2023 - 11:14
Kasus Rabies Tertinggi Ada di Bali, NTT dan Sulawesi Selatan

wartapenanews.com -   Kasus Rabies di Indonesia masih tinggi, terlihat dari 26 provinsi masih endemis dan hanya 11 provinsi yang terbebas dari Rabies. Tiga daerah dengan kasus rabies tertinggi yakni Bali,

02
|
3 Juni 2023 - 10:08
Korban Tewas Tabrakan Kereta di India Bertambah jadi 233 Orang

wartapenanews.com -  Sedikitnya 233 orang tewas dan 900 lainnya luka-luka dalam tabrakan yang melibatkan sejumlah gerbong kereta api di Negara Bagian Odisha, India bagian timur, kata beberapa pejabat. Lebih dari

03