WartaPenaNews, Jakarta – Kuliner ala Raja atau populer dengan sebutan Royal Cuisine senantiasa mengundang rasa penasaran dan ingin tahu. Seni menyajikan kuliner Raja menjadi atraksi wisata menarik di luar negeri, diantaranya Imperial Dinner di China. Bagaimana dengan di Indonesia?
Bila berpergian ke Yogyakarta, Anda bisa merasakan pengalaman bersantap ala Raja Yogya dengan beragam menu otentik yang dahulunya menjadi resep rahasia pawon Kraton. Resto Bale Raos menempati salah satu bangunan Kraton, dan Gadri resto menempati kediaman Pangeran. Ke dua resto ini di tangani langsung oleh keluarga inti.
Banyak masyarakat yang belum mengetahui, selain berpengalaman dalam ilmu ketata negaraan, Raja-Raja Yogya mahir menciptakan beragam varian menu yang kemudian menjadi sajian istimewa pada saat bersantap.
Raja menjadi kreator terhebat dengan mem fusion kan kuliner Perancis dan Belanda dengan kuliner lokal, yang pada masa itu sebagian besar kuliner Belanda menjadi kiblat
Raja dan kaum bangsawan di Jawa.
Agar kian menarik setiap menu diberi nama unik, diantaranya Nasi Blawong, Perawan Kenes, dan Pam Brid. Praktisi perhotelan mengenalnya dengan istilah “magic word”, nama yang mampu membuat orang penasaran, bertujuan untuk meningkatkan nilai jual menu. Menariknya, setiap menu disertai dengan filosofi yang berakar dari hubungan Raja dengan rakyat dan Tuhan.
Berbeda dengan konsep Imperial Dinner ala luar negeri yang ditawarkan dengan harga selangit karena banyak menggunakan bahan dan bumbu istimewa, peranti saji asli atau direpro secara khusus, serta tata cara makan rumit penuh aturan mengikuti para Raja dan Kaisar.
Royal Cuisine di Bale Raos dan Gadri Resto berakar dari konsep makan Raja yang bersahaja, yang diartikan Raja menyatu dengan rakyatnya. Ada pula ulasan praktisi bahwa kuliner Kraton Yogya hadir dengan konsep sederhana dan tidak mengenal istilah Royal Cuisine seperti kerajaan Eropa, Cina, atau Korea. Hal ini ditengarai karena Raja-Raja di Jawa hanya mengirimkan juru masak Kraton untuk belajar memasak pada keluarga Belanda.
Kuliner Raja Jawa memanfaatkan keberagaman hayati lokal, serta hewan ternak seperti ayam dan sapi. Bahan pelengkap dan bumbunya terbilang sederhana. Cara memasak dan penyajian nya pun tidak ada yang istimewa. Yang membedakan adalah jumlah hidangan yang terbilang banyak, tata cara atau urutan penyajian, serta peranti saji yang digunakan. Diantaranya menggunakan peranti perak, kristal, serta porselen Belanda dan Prancis yang berkualitas.
Untuk menjamu tamu, pihak Kraton selaku pengelola resto menggunakan peranti saji standar, tetapi tetap mengedepankan konsep otentik khas Raja-Raja Yogya, disajikan di tempat prestisius dengan layanan paripurna, agar setiap tamu dapat merasakan pengalaman kuliner terindah sepanjang hidupnya.
Bila akan lebur dengan kejayaan Raja-Raja Yogya, datanglah di jam makan malam. Aura indah nan megah bangunan keraton dan rumah kediaman Pangeran menawarkan romantisme yang mendalam di seluruh ruang santap. Lampu-lampu kristal memancarkan cahaya berpedar yang memesona pada tatanan interior dan meja makan. Busanai diri dan keluarga dengan busana batik, bertingkah santun selama berada di sini.
Gudeg “Pembuka Aura”
Ada banyak menu yang telah disiapkan untuk Anda, pilihan nya berupa ala carte (menu terpisah), dan set menu (menu lengkap dari hidangan pembuka, utama, dan penutup). Walau tidak dijadikan signature dish di kedua resto ini, kami sarankan untuk memilih gudeg manggar. Manggar merupakan biji dari bakal bunga pohon kelapa, bewarna putih kekuningan. Ciri khas gudeg manggar ada pada rasa renyah ketika dikunyah perlahan, serta rasa manis dan gurih yang istimewa.
Gudeg manggar merupakan resep kuno berusia ratusan tahun, kreasi dari Ratu Pembanyun yang di masa itu melihat banyak manggar yang tumbuh di daerah Mangir, Bantul. Bahan pelengkap, bumbu dan rempah juga cara memasaknya hampir sama dengan gudeg nangka yang sekarang populer.
Racikan Ratu Pembayun kemudian menjadi salah satu menu favorit para Raja dan Bangsawan hingga sekarang.
Ratu Pembanyun merupakan putri dari Panembahan Senopati, penguasa kerajaan Mataram kuno, bersuamikan Ki Ageng Mangir.
Tradisi menyantap gudeg manggar tetap dilestarikan hingga sekarang oleh keluarga Kraton. Ada kepercayaan, jika dikonsumsi secara rutin khasiatnya dapat membuka dan memancarkan aura kecantikan dari luar dan dari dalam. Ingin bukti?
Sayangnya, untuk mencari manggar di masa sekarang terbilang sulit, karena populasi pohon kelapa yang mulai langka, serta dibatasi dengan aturan petik yang mengharuskan diambil dari pohon kelapa yang kurang produktif. Setelah manggar diambil, biasanya pohon kelapa akan rajin berbuah. Pastikan untuk menghubungi pihak resto terlebih dahulu jika ingin menikmati gudeg manggar.
Penyajian nasi diolah dengan varian yang cukup beragam diantaranya nasi liwet, nasi pandan dan nasi blawong. Nasi blawong penampilannya terlihat unik, bewarna merah muda berbumbu bawang merah. Pelengkapnya berupa ayam goreng lengkuas, lombok ketok, (tumis daging cabe hijau), dan telur pindang goreng. Tersedia di Gadri resto. Blawong diambil dari lafal masyarakat Jawa untuk merek piring porselen Delf Blauw (biru) yang dahulu digunakan sebagai peranti saji Kraton.
Bagi yang ingin menutup jamuan dengan hidangan bercitarasa manis dan gurih dapat memilih Perawan Kenes (perawan genit), kreasi dari Hamengkubuwana VIII dan sajian favorit Hamengkubuwana IX. Olahan pisang isi vla santan yang dikukus matang dan dipanggang sebentar. Tehnik mengisi pisang dengan vla, lalu menjepit menggunakan sebilah bambu agar vla tidak tumpah ketika di panggang, patut diapresiasi. Raja Yogya memiliki wawasan seputar tehnik memasak.
Ikutan Yuk…Paket Royal Dinner
Kuliner tidak hanya menawarkan sajian bercitarasa atau tempat bersantap yang istimewa. Pengalaman pun turut di kolaborasi hingga menjadi paket lengkap sebuah destinasi kuliner berbasis budaya.
Paket Royal Dinner di Bale Raos dan Gadri Resto menawarkan konsep jamuan ala kerabat Raja. Tamu-tamu disarankan untuk datang menggunakan busana peranakan, dijemput menggunakan andong berhias dan di arak dari hotel ke resto.
Upacara seremonial penyambutan secara meriah diantaranya welcome drink Royal Secang dan tarian klasik Kraton. Menarik bukan? (bud)