22 April 2025 - 16:12 16:12
Search

Banjir Bandang Landa Nganjuk, 23 Orang Hilang!

WartaPenaNews, Nganjuk - Banjir bandang menerjang delapan desa dan kelurahan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu malam 14 Februari 2021. Delapan daerah yang diterjang banjir bandang itu diantaranya Desa Sendangbumen, Dessa Sonopatik dan Desa Grojokan Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk.

Banjir bandang juga terus bergerak dan meluber ke wilayah Kecamatan Kota Nganjuk seperti di Kelurahan Ploso, Kelurahan Jatirejo dan Kelurahan Payaman.

Selain itu banjir bandang juga menerjang Desa Sukorejo dan Desa Tanjungrejo, Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.

Akibatnya puluhan warga yang berada di lokasi berbahaya langsung dievakuasi oleh petugas dan dibawa ke tempat yang lebih aman.

“Akibatnya Sungai Kuncir di Lereng Gunung Wilis Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini tiba-tiba meluap dan menerjang ratusan rumah warga di delapan desa,” kata dia.

Derasnya arus banjir sempat membuat warga panik. “Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan petugas di Desa Sendangbumen Kecamatan Berbek juga mengevakuasi warga yang lokasi rumahnya berada di dekat sungai untuk dibawa ke lokasi yang lebih aman,” tandasnya.

23 Orang Hilang

Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, masih mencari 23 warga Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, yang hingga kini belum ditemukan setelah tanah longsor melanda daerah tersebut, Minggu (14/2) petang.

“Benar (tanah longsor). Kami masih lakukan pencarian,” kata Koordinator Tagana Nganjuk Aris Trio Effendi di Nganjuk, Jawa Timur, Senin dini hari.

Musibah itu terjadi pada Minggu petang, berawal dari hujan deras yang melanda Kabupaten Nganjuk. Tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, dan menimpa rumah warga.

Dalam musibah itu, selain terdapat beberapa rumah warga tertimpa material tanah longsor, sebanyak 23 orang yang hingga kini belum ditemukan. Mereka masih dalam pencarian petugas dibantu warga setempat.

Selain itu, terdapat 14 warga yang dirawat di Puskesmas Ngetos, Kabupaten Nganjuk. Mereka terluka setelah tanah longsor terjadi di daerah mereka.

Petugas juga mendata terdapat warga yang saat ini sudah diungsikan ke rumah Kepala Desa Ngetos. Terdapat 16 jiwa yang saat ini sudah mengungsi, namun petugas juga terus melakukan pendataan jumlah pasti korban.

Petugas BPBD Kabupaten Nganjuk dibantu TNI/ Polri, serta relawan terkait juga ke lokasi kejadian setelah menerima informasi musibah tersebut, namun karena terkendala cuaca yang sudah malam, pencarian juga dihentikan sementara dan baru dilanjutkan pada Senin pagi.

Petugas juga memerlukan sejumlah alat untuk membantu mencari warga yang hingga kini belum ditemukan. Hal ini karena ada beberapa rumah warga yang tertimbun tanah longsor.

“Untuk sementara yang dibutuhkan selimut, alat berat, dan tempat tidur,” kata dia

Selain tanah longsor, banjir juga melanda sejumlah daerah di Kabupaten Nganjuk. Bahkan, ketinggian air hingga sekitar 1 meter.

Akibat kejadian itu, beberapa desa di Nganjuk terkena banjir, seperti di Kelurahan Ploso, Jatirejo, Payaman di Kecamatan Nganjuk, lalu Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret.

Warga yang daerahnya terkena banjir cukup tinggi juga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga kini, air masih menggenang. (wsa)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait