wartapenanews.com – Sejumlah luka didapati pada tubuh MR (20), mahasiswa politeknik di Surabaya timur yang meninggal, diduga akibat dianiaya dan dikeroyok seniornya.
Kondisi MR tersebut dibeberkan Muhammad Yani, ayah kandungnya.
“Kondisi jenazah bibir robek, bengkak, memar di seluruh badan, leher, pipi itu kelihatan,” terang Yani pada Selasa (7/2/2023).
Menurut Yani, kondisi itu ia lihat saat jenazah anaknya sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya.
Dan setelah melihat sejumlah luka pada tubuh anaknya itu, dia menuju Polsek Gununganyar untuk membuat laporan polisi.
“Laporannya langsung setelah dari RS Bhayangkara,” tambah dia.
Laporan itu kemudian diterima dan kasusnya dalam penyelidikan Polsek Gununganyar di-backup Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Sebelumnya Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana menyebut bahwa pihaknya akan mengambil langkah membongkar makam, agar jenazah korban bisa diautopsi.
Langkah itu dilakukan, sebagai salah satu upaya mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya korban.
Di sisi lain, timnya telah memeriksa 12 orang saksi, terdiri dari orang yang menemukan, orang yang mengevakuasi dan lainnya. (mus)
