WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran terjadi pada pabrik asam sulfat smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Insiden tersebut berlangsung tidak lama setelah smelter tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 23 September 2024.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengevaluasi rencana peningkatan kapasitas operasi perusahaan, dengan fokus utama pada aspek keselamatan dan keamanan operasional smelter.
Rosan menjelaskan, evaluasi untuk mengukur standar keamanan sekaligus menjamin keamanan dari pengoperasian smelter yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada 23 September 2024 lalu.
“Kami akan mengevaluasi dampak dan rencana apabila mereka mau meningkatkan kapasitas operasi. Kita juga akan review untuk memastikan bahwa keselamatan menjadi hal yang paling utama,” ujar Rosan Kamis (17/10/2024).
Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Katri Krisnati memastikan seluruh karyawan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan dari kejadian ini. Ia juga menekankan bahwa keselamatan seluruh karyawan adalah prioritas utama PTFI.
“Tim tanggap darurat PTFI telah bergerak cepat untuk menangani. Dalam waktu relatif singkat, dukungan dari lembaga/perusahaan dan pemerintah daerah di Gresik telah tiba untuk membantu dan tetap berada di lokasi untuk bersama memantau situasi,” katanya.
Kementerian ESDM berkomitmen untuk mengawasi penerapan protokol keselamatan yang lebih baik guna meminimalkan risiko di masa mendatang.
Plt Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Siti Sumilah Rita Susilawati mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan memastikan penyebab kejadian tersebut.
“KESDM sangat prihatin atas insiden kebakaran yang terjadi di smelter PT Freeport. Saat ini, penyelidikan tengah dilakukan untuk memastikan penyebab kejadian serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah insiden serupa di masa depan,” pungkasnya. (mus)