WartaPenaNews, Jakarta – Jelang Pemilu Serentak 2019, Ketua Bawaslu Abhan meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap menjaga netralitas dan profesionalitasnya.
“ASN memang memiliki hak pilih tidak seperti TNI dan Polri. Tapi ASN diminta untuk menjaga profesionalitasnya dan tetap menjaga netralitas,” kata Abhan di Jakarta, Senin (11/2).
Selain itu, Abhan meminta kerjasama masyarakat untuk bersama menghindari politik uang, isu dan politisasi Sara, hoax, ujaran kebencian dan turut serta menyukseskan Pemilu Serentak 2019. Abhan menyebut terdapat perubahan paradigma pada Pemilu 2019 yakni dengan beberapa perbedaan pelaksanaan Pemilu 2019 dengan sebelumnya.
Menurut dirinya, perubahan dan perbedaan cara pandang ini menyangkut beberapa hal, diantaranya pelaksanaan pemilihan umum dilakukan secara serentak, yaitu pemilihan presiden dan wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
“Ambang batas parlemen juga naik menjadi 4 persen dibandingkan pemilihan legislatif sebelumnya hanya 3,5 persen membuat kompetisinya juga berbeda, ditambah 16 partai politik harus bekerja keras, bahkan kompetisi sesama partai politik sangat ketat dan dinamis,” papar Abhan.
Selain itu, dirinya menuturkan sistem proporsional terbuka membuat potensi kompetisi caleg dalam satu antar calon di dalam partai politik dan di dalam daerah pemilihan semakin ketat.
Abhan pun menambahkan selama pelaksanaan masa kampanye, pihaknya menemukan beberapa fenomena yang kerap muncul di Pemilu 2019 ini, seperti isu dan politisasi Sara, hoax dan ujaran kebencian.
“Isu sara, politik uang, menghina, menghasut, memfitnah, adu domba, ancaman kekerasan atau penganjuran cara kekerasan. Media sosial juga jadi sarana untuk kampanye hoax, ujaran kebencian. Inilah yang harus dihindari untuk menjaga kondusivitas,” tambahnya. (*/dbs)
