wartapenanews.com – PLN memberikan klarifikasi terkait pemadaman listrik serentak yang terjadi Sumsel, Jambi, dan Bengkulu pada Senin (4/7). Hal itu murni disebabkan gangguan akibat cuaca ekstrem.
Plh GM Unit Induk Sumsel, Jambi dan Bengkulu, Adi Herlambang, mengatakan pemadaman yang terjadi di beberapa wilayah dalam 3 provinsi itu karena gangguan trip saluran udara tegangan tinggi transmisi 150 KV jalur Lahat-Bukit Asam.
“Total pemadaman di Sumsel sebesar 699 MVV, dan sistem kelistrikan Sumsel, Jambi dan Bengkulu sudah pulih 100 persen,” katanya, Selasa (5/7).
Menurutnya, tidak ada pelanggaran SOP dalam gangguan tersebut, dan kerusakan murni diakibatkan karena faktor cuaca ekstrem.
“Kami sudah melakukan pemulihan dan berhasil memulihkan kembali 201 penyulang, lebih dari 21 ribu gardu distribusi dan juga 2,5 juta lebih pelanggan di Sumsel, Jambi dan Bengkulu,†katanya.
Selain itu, PLN juga belum mendapatkan rincian terkait kerugian yang dialami perseroan akibat gangguan yang terjadi tersebut. PLN memiliki peralatan canggih untuk mendeteksi gangguan dini atau kerusakan pada jaringan.
“Kami akan melakukan evaluasi lagi terhadap alat deteksi dini berkaitan dengan gangguan kemarin,” katanya.
Adi juga menambahkan, pemadaman listrik yang terjadi kemarin juga tidak begitu berdampak pada penyelenggaraan Fornas VI di Sumsel. Sebab, pada event tersebut sudah disiagakan genset.
“Fornas tempat berjalan meski ada gangguan dan tidak begitu berdampak,” katanya. (mus)
