WartaPenaNews, Jakarta -Â Â Status masalah kecelakaan maut di Tol Tangerang-Merak KM 79.200, Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, dinaikkan jadi penyelidikan. Tetapi, polisi belum memutuskan tersangka dalam kecelakaan yang tewaskan empat orang itu.
“Tersangka belum kami tetapkan, baru esok kami laksanakan gelar masalah,†kata Kanit Laka Ditlantas Polda Banten Ipda Pujiyanto di konfirmasi Radar Banten.
Satu bis nopol E 7564 KC terguling saat lewat di tempat insiden pada Rabu (21/8) lalu. Bis Teman dekat yang mengangkat beberapa puluh penumpang itu meluncur dari arah Tangerang ke arah Merak.
Diduga bis yang dikemudikan oleh Bambang Harianto itu terguling karena sopir mengantuk. “Keterangan sopir (Bambang-red) karena mengantuk dan terlalu ambil jalan samping kanan,†sebut Pujiyanto.
Kecelakaan bis jurusan Cirebon-Merak itu menyebabkan 24 orang mengalami beberapa luka dan empat orang meninggal. Korban meninggal itu, yaitu Asnah (74), Dewi Aswarti (45), Fadli (3), dan Astri (42). Keempatnya merupakan satu keluarga asal Desa Palasjaya, Kecamatan Palasjaya, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung.
Ke empat korban itu menumpang bis itu usai hadiri acara keluarga di Majalengka, Jawa Barat.
“Untuk korban, semua sudah pulang dari rumah sakit (Sari Asih Kota Serang-red). Tempo hari ada 24 korban cedera dan empat korban meninggal,†kata Pujiyanto.
Polisi sudah meminta keterangan sepuluh orang sebagai saksi. Delapan orang saksi merupakan penumpang bis dan dua ialah sopir bis, Bambang Harianto dan Suratno.
Diluar itu, polisi sudah meminta dua ahli kelaikan kendaraan mengecek kondisi bis yang diproduksi tahun 2018 itu. Hasilnya, bis dinyatakan dalam keadaan laik jalan.
“Kami sudah mintai keterangan dua ahli dari Dinas Perhubungan Kota Serang dan Kabupaten Serang. Pokoknya bis dalam keadaan laik jalan (hasil pemeriksaan-red),†kata Pujiyanto. (mus)
