WartaPenaNews, Kendari – Tugas guru di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara di saat pandemi corona ini semakin berat. Betapa tidak, seorang guru harus rela berkeliling ke sejumlah rumah murid yang tidak memiliki gawai atau alat komunikasi karena tidak bisa mengikuti pelajaran secara daring.
Salah seorang guru di SDN 57 Kendari, Normayanti menuturkan, kunjungan berkeliling ke sejumlah rumah murid yang kurang mampu untuk memberikan pelajaran dilakukan secara ikhlas. Ini karena, kata Normayanti, menjadi bagian dan tanggung jawab sebagai guru di sana untuk mencerdaskan muridnya.
“Ini kami lakukan tidak lain untuk memberikan pelajaran di rumah-rumah murid yang memang tidak memiliki gawai, seperti anak-anak yang berkemampuan lainnya,” terang Normayanti kepada kantor berita Antara.
Menurutnya, dia mengajar keliling dengan menyambangi rumah muridnya secara berkelompok. Tentunya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Melalui metode door to door, dari rumah ke rumah, adalah pembelajaran yang dianggap bisa membantu anak dari kelompok yang kurang mampu, agar tidak ketinggalan dalam satu mata pelajaran dengan rekan lainnya,” ujar Normayanti.
Pembelajaran pada murid yang terbagi 5-6 orang dalam satu kelompok itu, adalah cara yang paling efektif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
“Saya melakukan pembelajaran secara keliling itu, memang terbatas pada anak-anak yang tidak memiliki gawai dan tidak mampu membeli paket internet untuk belajar secara daring,” tuturnya.
Salah seorang anak SD kelas V, Sakinah (11 tahun) mengaku senang dengan proses belajar yang dilakukan beberapa guru yang mendatangi rumah mereka meskipun dalam bentuk kelompok kecil.
Ia mengatakan, dalam proses belajar mengajar mereka dianjurkan tetap menggunakan masker, serta menjaga jarak sebelum mereka diberi pelajaran. (wsa)