4 May 2024 - 19:19 19:19

Bicara di Forum Bisnis, Presiden Sampaikan Komitmen Indonesia Ramah Investasi

WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Joko Widodo menghadiri Indonesia-Australia Business Roundtable yang digelar di Canberra Room, Hotel Hyatt, Canberra, Australia, pada Senin, 10 Februari 2020. Presiden salah satunya menyampaikan soal komitmen pemerintahannya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ramah investasi.

“Komitmen untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik akan terus saya lakukan. Kali ini saya coba once and for all melalui dikeluarkannya Omnibus Law. Omnibus Law ini akan menyederhanakan semua peraturan dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Saya targetkan Omnibus Law selesai pada semester I tahun 2020 ini,” kata Presiden.

Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah chief executive officer (CEO) dari perusahaan-perusahaan swasta Australia tersebut, Presiden juga memaparkan lima hal yang akan menjadi prioritas di periode kedua pemerintahannya. Kelima prioritas tersebut adalah pembangunan sumber daya manusia, melanjutkan pembangunan infrastruktur, menyederhanakan regulasi, memangkas birokrasi, dan transformasi ekonomi dari ketergantungan sumber daya alam menjadi manufaktur berdaya saing dan jasa yang modern.

Baca Juga: Tampil Terlalu Seksi di Acara Super Bowl 2020, Jennifer Lopez Bilang Begini

“Anda pastinya melihat pembangunan infrastruktur besar-besaran yang kami lakukan dalam 5 tahun yang lalu. Jalan tol, pelabuhan, bandara baru, pembangkit listrik. Pembangunan infrastruktur telah ikut menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik lebih dari 5 persen. Pembangunan infrastruktur juga merupakan aset jangka panjang yang akan terus menopang pertumbuhan ekonomi,” papar Presiden.

Presiden juga bersyukur bahwa Indonesia dan Australia memiliki pandangan yang sama untuk menciptakan ekonomi terbuka yang adil dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, Presiden menyambut baik selesainya proses ratifikasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

“Kita harus pastikan pelaksanaan IA-CEPA akan menguntungkan rakyat kedua negara. Kita harus tunjukkan bahwa pengaturan seperti CEPA dapat saling menguntungkan, dapat menciptakan win-win solution,” ujarnya.

“Oleh karena itu, IA-CEPA bukan hanya menghapuskan tarif bea masuk di antara kedua negara. Namun juga harus membuka peluang investasi Australia di berbagai sektor. Dan harapan saya juga membuka arus pergerakan manusia antara kedua negara,” tambahnya.

Secara keseluruhan, Presiden memandang bahwa hubungan ekonomi Indonesia-Australia cukup baik, namun belum mencerminkan potensi yang ada. Oleh karena itu, IA-CEPA harus benar-benar menjadi pendorong bagi meningkatnya hubungan ekonomi.

“Kita harus fokus pada kerja sama yang dapat membuahkan hasil cepat dalam 100 hari pertama pascaratifikasi IA-CEPA. Di situlah masyarakat kita akan paham bahwa IA-CEPA membawa manfaat,” jelasnya.

Kemitraan ekonomi yang strategis tersebut, lanjut Presiden, akan ditopang dengan kemitraan geostrategis yang kokoh. Menurutnya, Indonesia dan Australia adalah mitra di ASEAN, mitra di Indo-Pacific, mitra di Pacific, dan mitra di banyak isu internasional.

“Dengan demikian, tidak ada alasan bagi dua negara kita untuk tidak berhubungan dengan baik,” imbuhnya.

Di akhir sambutannya, Presiden mengajak semua pihak untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dan meningkatkan investasi di Indonesia. Presiden juga mendorong para CEO yang hadir untuk tidak segan berkonsultasi dengan Menko Perekonomian dan para pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia apabila ada masalah yang dihadapi ataupun apabila ada peluang usaha baru.

“Indonesia is open for business. Saya meyakini, pilihan kalian untuk bekerja sama dengan Indonesia sangat tepat,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Legowo.

Selain itu, hadir pula Ketua KADIN Rosan Roeslani beserta jajarannya, dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Mardani H. Maming. (cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03