29 April 2024 - 06:59 6:59

Bio Farma Gunakan Komponen Lokal pada Vaksin IndoVac untuk Kurangi Impor

wartapenanews.com – Perusahaan BUMN PT Bio Farma (Persero) mengaku memanfaatkan 80 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk memproduksi vaksin COVID-19 IndoVac.

“TKDN vaksin IndoVac berdasarkan self-assessment kurang lebih 80 persen,” kata Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Dia mengatakan keistimewaan lain dari IndoVac dibandingkan dengan vaksin COVID-19 lainnya, karena dikembangkan dan diproduksi dari hulu ke hilir oleh anak bangsa, yaitu Bio Farma yang merupakan perusahaan milik pemerintah di bidang kesehatan.

“Vaksin COVID-19 BUMN karya Bio Farma yang memiliki TKDN hampir 80 persen ini menjadi langkah menuju kemandirian sektor kesehatan,” katanya.

Dengan TKDN sebesar itu, Honesti berharap dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada vaksin impor. Pada akhirnya hal itu akan berdampak positif dalam penghematan devisa negara.

“TKDN yang tinggi juga berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia, karena terjadinya penyerapan tenaga kerja lokal, penggunaan bahan baku lokal, dengan riset dan pengembangan (R&D) anak-anak bangsa,” katanya.

Bahkan dalam jangka panjang, kata Honesti, pasar ekspor vaksin juga menjadi tujuan Bio Farma. “Tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, IndoVac juga digunakan untuk suplai pasar global. Peluang ekspor IndoVac terbuka lebar,” katanya.

Honesti mengatakan Bio Farma sudah mendaftarkan emergency use listing (EUL) ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) agar bisa digunakan di negara negara lain melalui mekanisme support Covax Facility (multilateral).

“Melalui vaksin Covid-19, Bio Farma berharap dapat berkontribusi dalam mendukung kesehatan dunia, tidak hanya di Indonesia,” katanya.

Berdasarkan pernyataan Kepala BPOM RI Penny K. Lukito saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI (30/9), EUA IndoVac akan dirilis sekitar pertengahan September 2022.

Pada saat yang sama, Bio Farma juga mengajukan sertifikasi kehalalan IndoVac agar menjamin rasa aman masyarakat Indonesia dan telah melewati audit aspek kehalalan dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

Setelah memperoleh izin, Bio Farma menyiapkan tahap berikutnya yaitu memproduksi vaksin Indovac.

Untuk tahap awal, Bio Farma memproduksi maksimal 20 juta dosis. Jumlah tersebut dapat dinaikkan menjadi 40 juta dosis per tahun 2023 dengan penambahan fasilitas produksi.

Selanjutnya, kapasitan produksi bisa dinaikkan lagi menjadi 100 juta dosis per tahun pada 2024 tergantung pada kebutuhan dan permintaan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03