25 April 2024 - 20:16 20:16

Bisakah Covid-19 Meningkatkan Risiko Alzheimer?

WartaPenaNews,  Jakarta – Virus corona atau COVID-19 telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan jangka panjang, mulai dari kerusakan organ hingga penyakit kronis dan berkepanjangan. Sementara para profesional medis dan ilmuwan sedang menyelidiki setiap aspek dari virus mematikan itu, tim peneliti telah menemukan hubungan antara COVID-19 dan Alzheimer.

Penyakit Alzheimer adalah kelainan neurologis yang menyebabkan sel-sel otak mati dan mengakibatkan hilangnya ingatan. Seiring waktu, hal itu dapat mengambil alih dan menghancurkan kemampuan berpikir seseorang, yang mengarah pada ketidakmampuan untuk melakukan tugas yang paling sederhana.

Meskipun demikian, meskipun COVID-19 berpotensi memicu disfungsi otak, kemungkinan COVID-19 juga dapat meningkatkan kemungkinan masalah neurologis jangka panjang seperti Alzheimer pada manusia, demikian dilansir dari Times of India.

Akibat COVID-19, pasien menderita radang ringan hingga parah, stroke, dan kejang di otak. Individu yang sembuh dari infeksi juga mengeluh mengalami kebingungan mental, sakit kepala, pusing dan penglihatan kabur selama dan setelah proses pemulihan mereka.

Meskipun demikian, prevalensi gejala neurologis seperti sakit kepala dan kebingungan mental pada pasien COVID-19 dapat menunjukkan adanya hubungan antara SARs-COV-2 dan penyakit Alzheimer.

Ulasan yang diterbitkan dalam Alzheimer & Demensia: Jurnal Asosiasi Alzheimer telah mencoba menetapkan kemungkinan hubungan antara COVID-19 dan Alzheimer. Menurut para peneliti, timbulnya gejala pada orang dengan penyakit ini muncul pada atau sekitar usia 60 tahun.

Para ahli percaya bahwa mayoritas orang akan selamat dari dampak COVID-19. Namun, dalam jangka panjang, mereka mungkin harus mengatasi berbagai penyakit seperti demensia, kecacatan, dan kualitas hidup yang buruk.

Dalam upaya untuk memahami implikasi jangka panjang dan jangka pendek COVID-19 di otak, perwakilan dari lebih dari 30 negara dan asosiasi Alzheimer, bersama dengan sedikit bantuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berkumpul untuk menyelidiki kaitan tersebut. Mereka juga telah mempelajari penyebab yang mendasari Alzheimer dan demensia secara umum.

Selain memicu berbagai gangguan otak, virus corona juga berpotensi menyebabkan peradangan serius di otak, menyebabkan disfungsi yang dapat merusak sel-sel otak, sehingga menyebabkan hilangnya ingatan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
25 April 2024 - 12:38
Ganjar Tolak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

WARTAPENANEWS.COM – Usai gelaran Pilpres 2024 ini, Ganjar Pranowo kembali menegaskan dirinya berada di luar pemerintahan. Sikap ini, bukan berarti dia tak hormat pada pemenang pilpres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

01
|
25 April 2024 - 11:14
Pegawai Kementerian ESDM Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Korupsi Timah

WARTAPENANEWS.COM – Kejaksaan Agung (Kejagung) menjadwalkan pemeriksaan seorang pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kasus korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah

02
|
25 April 2024 - 10:17
Bocah Temukan Mayat Wanita Membusuk di Dalam Rumah

WARTAPENANEWS.COM – Warga Kecamatan Cihara, Provinsi Banten dihebohkan penemuan sesosok mayat wanita di Kampung Barung Cayut, Desa Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak. Mayat yang ditemukan bocah sekitar pukul 13.00

03