WartaPenaNews, Jatim – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprediksi cuaca ekstrem berpotensi melanda 29 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam beberapa hari ke depan. Hal itu terjadi karena ada gangguan atmosfer selama peralihan musim atau pancaroba.
Berdasarkan data dari BMKG Juanda, ke-29 kabupaten/kota yang berpotensi ‘disambangi’ cuaca ekstrem itu ialah Kota Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Tulungagung, Batu, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Pamekasan, Mojokerto, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Tuban, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Gresik, Sumenep, Bangkalan, dan Sampang.
Kepala Stasiun BMKG Juanda, I Wayan Mustika mengungkapkan gangguan atmosfer ini menyebabkan adanya potensi peningkatan intensitas curah hujan di Jawa Timur. Wayan mengatakan, saat ini Jawa Timur telah memasuki masa pancaroba, sehingga perlu diwaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem.
Dia menjelaskan, cuaca ekstrem itu bisa menimbulkan hujan es, puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang sesaat dari awan Cumulonimbus.
“Aktifnya pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di Selatan Indonesia yang membentuk palung tekanan rendah, memanjang dari barat ke timur. Hal ini menyebabkan adanya konvergensi (zona pertemuan angin) di Jawa Timur,†kata Wayan dalam keterangan tertulis diterima wartawan pada Selasa, 6 April 2021.
Selain itu, lanjut Wayan, saat ini aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO), yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia, juga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer Jawa Timur. MJO merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konektivitas udara skala besar.
“Hal tersebut diperkuat dengan adanya gangguan gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem,” ujar Wayan.
Berdasarkan beberapa gangguan atmosfer tersebut, Wayan mengingatkan masyarakat mewaspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang. Hujan lebat tersebut berpotensi terjadi untuk sepekan ke depan di beberapa wilayah Jawa Timur.
Wayan juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
“Bagi masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap waspadai adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jawa Timur,” ujar Wayan. (mus)