wartapenanews.com – BMKG terus melakukan monitoring gempa bumi yang terjadi di Karangasem, Bali. Tercatat hingga Kamis (15/12) pukul 00.00 WIB, ada 87 gempa susulan.
“86 gempa susulan di Karangasem Bali,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Rentetan gempa ini terjadi sejak Selasa (13/12). Dimulai dengan guncangan gempa pembuka berkekuatan 4,8 magnitudo pada pukul 16.56 WIB.
Dalam foto yang diunggah Daryono, gempa ini disebabkan oleh pergeseran sesar naik Flores dan berjenis gempa dangkal dengan kedalaman 0-60 kilometer. Mayoritas gempa susulan juga terjadi di laut.
Daryono lantas menghimpun rangkaian peristiwa gempa berulang yang terjadi di Karangasem sejak tahun 1963 sampai 2022. Totalnya ada 5 gempa bumi dengan kategori merusak.
Berikut daftarnya:
8 Mei 1963 magnitudo 5,7 VI MMI (Merusak)
22 Mei 1963 magnitudo 5,9 VI MMI (Merusak)
17 Desember 1979 Magnitudo 6,3 VI-VIII MMI (Merusak)
1 Januari 2004 Magnitudo 5,8 Vi MMI (Merusak)
13 Desember 2022 Magnitudo 5,1 VI MMI (Merusak)
Lebih lanjut, Daryono pun mengimbau warga agar tetap tenang ketika gempa susulan terjadi. Warga diminta mengecek informasi aktivitas gempa dari sumber tepercaya menghindari berita bohong.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya. (mus)