22 April 2025 - 04:09 4:09
Search

BNPB Punya DIBI untuk Lacak Sejarah Bencana di Indonesia

WartaPenaNews, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB memiliki database peristiwa bencana yang ada di Indonesia yakni Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI). DIBI bisa digunakan sebagai referensi data kebencanaan dan bahan analisa.

Salah satu alasan yang mendasari DIBI karena Indonesia sebagai negara yang sering terjadi bencana alam. Untuk itu, setiap peristiwa menyangkut bencana alam harus dapat dicatat untuk berbagai keperluan.

“Di BNPB walaupun baru berdiri di tahun 2008, kami coba mengupayakan untuk membuat aplikasi (DIBI) yang di dalamnya terdapat database tentang kejadian bencana yang ada di Indonesia,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi BNPB Teguh Harjito dalam jumpa pers terkait ‘Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) sebagai Referensi Data Kebencanaan’ melalui zoom, Rabu 30 Desember 2020.

Teguh menjelaskan di dalam aplikasi DIBI terdapat data sejarah kejadian bencana yang terjadi di Indonesia mulai tahun 1815. Kata dia, BNPB juga mengupayakan dan mengumpulkan data bencana sebelum tahun 1815.

“Tentang aplikasi DIBI di mana di dalamnya terdapat data dari tahun 1815 dan kita coba mengupayakan mengumpulkan, data yang lebih banyak lagi di tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Teguh.

“Ini sedang kita upayakan, kita coba menggali dari berbagai macam sumber, sehingga nanti database bencana Indonesia lebih kaya lagi, itu yang kita miliki,” jelas Teguh

Untuk diketahui, di laman dibi.bnpb.go.id, masyarakat bisa melihat data bencana di masa lampau. Selain itu, bisa juga diketahui lokasi terjadi bencana dari tahun ke tahun.

“Dari DIBI juga dilihat bencana-bencana yang sudah lampau, ada di mana saja. Kita juga bisa membandingkan dari tahun ke tahun atau menurut periode waktu tertentu, ini bisa kita lihat nanti,” ujar Teguh.

Selain itu, BNPB juga memiliki data kejadian bencana lewat peta krisis melalui laman yang bisa diunduh gis.bnpb.go.id.

Menurut Kepala Sub Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Spasial Andri Cipto Utomo, dari data yang ada di laman gis.bnpb.go.id selama tahun 2020, ada sebanyak 2.938 kejadian bencana yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.

Rinciannya di antaranya 16 gempa bumi, 7 letusan gunung api, 326 Karhutla, 29 kekeringan, 1.067 banjir, 573 tanah longsor, 877 puting beliung, 36 gelombang pasang atau, abrasi dan bencana non alam COVID-19.

Dari jumlah tersebut, 370 orang meninggal dunia, 39 hilang, 536 orang luka dan 6.431.310 menderita atau mengungsi.

“Kemudian 10.200 rumah rusak berat, 6.168 rusak sedang, 26.189 rusak ringan dan 832.262 rumah yang terendam. Bapak ibu bisa download di sini gis.bnpb.go.id. jumlahnya, kejadiannya seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi, gelombang pasang, abrasi,” kata Andri. (mus)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait