2 May 2024 - 20:18 20:18

Buaya Cerdik Berkalung Ban, Perdaya Panji si Petualang dan Ahli Reptil Australia

WartaPenaNews, Jakarta – Awalnya, seekor abak buaya muara ditangkap oleh penduduk desa Loli – Sulawesi Tengah untuk dipertontonkan. Agar tidak lepas, leher buaya diikat menggunakan tali nilon. Khawatir buaya terluka, tali nilon diganti dengan menggunakan karet ban, yang dikalungkan di bagia. leher. Agar tidak mudah lepas, karet ban dililit sedemikian rupa menggunakan benang nilon. Namun, tak lama kemudian buaya terlepas dan sering muncul berjemur masih kalungan ban di leher. Masyarakat setempat menamakan buaya berkalung ban. Sudah 4 tahun, sejak kemunculannya di muara sungai Palu – Sulawesi Tengah, buaya berkalung ban kian viral mendunia.

Upaya dan Teknik Yang Terkalahkan

Beragam upaya dan cara telah dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi – Tengah untuk menangkap dan melepaskan ban, namun upaya tersebut belum mampu menaklukan kegesitan buaya berkalung ban lolos dari tangkapan. Hingga dini hari tadi, Senin (17/2/2020), ahli reptil asal Australia Matt Wright bersama tim gabungan BKSDA masih terus berupaya menangkap buaya muara sepanjang 4 m.

Berbagai teknik menangkap dengan umpan dilakukan, menempatkan perangkap di dekat lokasi munculnya buaya, menerbangkan umpan dengan menggunakan drone, melempar pancing serta menggunakan harpun, tombak untuk menangkap ikan atau mamalia berukuran besar tak jua membuahkan hasil.

Agaknya, ketrampilan serta kesabaran Matt, pengisi acara televisi program National Geographic yang kerap menangkap reptil liar seperti buaya yang berkeliaran di darat sedang diuji. Sebelumnya, upaya serupa telah dilakukan oleh Panji si Petualang. Ahli reptil yang trampil menangkap ular dan buaya, juga dibuat tak berdaya. Kemampuan mereka, masih belum mampu menandingi kegesitan sang buaya berkalung ban yang selalu berhasil lolos dari sergapan!

Baca Juga: Iklim Properti 2020 Makin Kondusif, Apartemen Jangkau Kalangan Lebih Luas

Upaya Matt dan tim gabungan BKSDA disambut antusias masyarakat Sulawesi Tengah. Mereka penasaran, karena belakangan, buaya berkalung ban sangat viral di dunia maya. Mereka berduyun-duyun menonton, berdiri atau duduk di bibir sungai sambil merekam detik-detik penangkapan yang cukup menegangkan.

Walau belum berhasil, dan telah ditinggal pulang temannya Chris Wilson kembali ke Australia, Matt pantang menyerah. “Ada banyak teknik yang telah saya siapkan, dan buaya berkalung ban harus sudah tertangkap paling lama hari Selasa.”

Buaya Cerdik Yang Tahu Situasi

Berjibaku dengan waktu karena visa nya akan segera habis, Matt melakukan cara-cara lain yang pernah dipelajari dan dilakukan untuk menangani hewan liar.

Menurut Matt, arus air yang sangat deras serta banyaknya populasi buaya muara menjadi kendala sulitnya menangkap reptil liar ini. Selain banyaknya makanan di sungai menjadi penyebab buaya enggan memakan umpan. Angin disepanjang aliran sungai Palu terbilang kencang, sehingga upaya menebar umpan berupa unggas mati berisi chip dengan drone juga gagal. Buaya muara yang bisa tumbuh hingga 12 meter memiliki sifat sensitif dan cerdik. Dia mengerti sedang menjadi perhatian, karenanya ketika umpan bebek lepas dari terkamannya, buaya tidak mau mencoba untuk ke dua kali, layaknya buaya lain. Buaya justru berenang dan menghilang menjauhi umpan. Sifatnya sensitif, jika didekati dia selalu menghindar.

Selain jika dilihat oleh banyak orang buaya akan menghindar. Rencananya, Matt akan berada di Palu hingga Selasa lusa untuk mengerahkan seluruh kemampuan agar buaya tertangkap dan membebaskannya dari lilitan ban. (bud)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
2 May 2024 - 15:16
Pemerintah Sudah Gelontokan Dana Desa Rp609,68 Triliun

WARTAPENANEWS.COM –  Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat dana desa telah disalurkan sebesar Rp609,68 triliun selama 2015-2024. Dana tersebut mengalir desa-desa di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. “Jadi dana desa tak

01
|
2 May 2024 - 14:15
Ini Penyebab Asia Tenggara dan Selatan Dihantam Gelombang Panas

WARTAPENANEWS.COM – Asia Selatan dan Tenggara bersiap menghadapi suhu panas yang lebih ekstrem sejak Minggu (28/4/2024) ketika pihak berwenang di seluruh kawasan mengeluarkan peringatan kesehatan. Penduduk juga banyak yang mengungsi

02
|
2 May 2024 - 13:13
Terbukti Bunuh Juniornya, Altaf Mahasiswa UI Dihukum Penjara Seumur Hidup

WARTAPENANEWS.COM – Altafasalya Ardnika Basya alias AAB divonis hukuman penjara seumur hidup karena membunuh Muhammad Naufal Zidan, mahasiswa program studi Sastra Rusia Universitas Indonesia (UI). Majelis Hakim Pengadilan Negeri Depok

03