WartaPenaNews, Jakarta – Usai peristiwa penembakan di Kafe RM Cengkareng, Jakarta Barat, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengaku langsung berkoordinasi dan berkomuniasi dengan Pandam Jaya dan Pangkostrad.
Ini dilakukan karena salah satu dari tiga korban tewas dalam aksi penembakan itu adalah anggota TNI AD dari Kostrad.
“Kami sudah melaksanakan koordinasi dan berkomunikasi dengan Pangdam Jaya selaku penanggung jawab keamanan garnisun Ibu Kota. Kedua, kita juga sudah berkoordinasi dengan Pangkostrad sebagai atasan korban,” ujar Fadil dalam konferensi pers kasus penembakan Cengkareng, di Jakarta, Kamis (25/2).
Selain itu, Polda Metro Jaya juga berjanji untuk membantu keluarga tiga korban meninggal dunia akibat insiden penembakan itu.
“Tim Polda Metro Jaya kami perintahkan untuk segera mengambil langkah-langkah membantu meringankan beban dalam proses pemakaman. Saya minta ini dilakukan secara maksimal agar proses pemakaman kepada korban bisa berjalan lancar dan baik,” kata Fadil.
Dalam pemeriksaan, diketahui identitas pelaku adalah Bripka CS. Dia adalah anggota Polda Metro Jaya. CS juga telah mengakui melakukan penembakan tersebut.
Fadil menegaskan Bripka CS ditindak tegas di mata hukum dan memastikan kasus ini sampai ke dewan etik Polri.
“Kami akan melakukan penegakan hukum yang berkeadilan. Kami akan mengambil langkah- langkah cepat agar tersangka dapat segera diproses secara pidana. Seiring dengan hal tersebut, tersangka kami akan proses secara kode etik sampai dengan hukuman dinyatakan tidak layak jadi anggota Polri,” tegas Fadil.
Ia pun meminta maaf dan menuturkan belasungkawa baik kepada keluarga korban maupun kepada pihak Kodam Jaya dan TNI AD atas gugurnya salah satu anggotanya.
“Sebagai Kapolda Metro Jaya, atasan tersangka. Saya menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya kepada masyarakat, kepada keluarga korban dan kepada TNI AD,” ujar Fadil.
Dalam pemeriksaan didapatkan dua buah alat bukti yang cukup untuk menjerat Bripka CS dengan pasal 338 KUHP terkait tindak pidana pembunuhan. (wsa)
