WartaPenaNews, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut mengamati penentuan sejumlah nama berubah menjadi calon menteri kabinet kerja jilid II.
Biarpun tak disertakan, KPK memperingatkan kalau sejumlah nama yang dipanggil Jokowi, sempat diperiksa penyidik antirasuah.
Antara lainnya Politikus Golkar Zainudin Amali. Zainudin sempat diperiksa oleh penyidik terkait masalah suap di Kementerian ESDM yang menangkap Menteri ESDM Jero Wacik. Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Sekjen ESDM Waryono Karno.
“Ada sekian banyak masalah yang berjalan saat itu, seperti suap pada Ketua MK, gratifikasi Sekjen ESDM sebagai peningkatan OTT pada Kepala SKK Migas,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (22/10/2019).
Gak cuma disana, ternyata Zainudin Amali juga sempat disebut dalam masalah dugaan suap perselisihan Pemilihan kepala daerah yang menangkap Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Zainudin dan Akil disebutkan sempat melakukan komunikasi pada 1-2 Oktober 2013 melalui BlackBerry Messeger (BBM) untuk membicarakan perselisihan Pemilihan kepala daerah Jawa Timur.
“Serta ada yang sempat masuk di komunikasi tersangka yang diperdengarkan di persidangan. Akan tetapi mereka memang baru diperiksa sebagai saksi sampai kini,” kata Febri.
KPK juga sempat melakukan pemeriksaan di kediaman dan kantor Zainudin saat memegang Wakil Ketua Komisi VII (daya, analisis dan teknologi, dan lingkungan hidup). Akan tetapi, hal tersebut dibantah Zainudin yang mengatakan kalau dirinya tidak terima saluran duwit dari Sekjen ESDM.
Walaupun demikian, KPK kata Febri tak dapat mencampuri presiden dalam pilih menterinya. Dia cuma membetulkan kalau ada sekian banyak faksi yang dipanggil Jokowi ke Istana itu sempat di garap KPK.
“Berkaitan dengan proses penentuan menteri, mungkin seharusnya KPK tidak menyikapi lebih dahulu. Akan tetapi memang ada sekian banyak nama yang kita tahu terkait dengan sejumlah masalah korupsi yang sempat dikerjakan KPK,” katanya. (mus)