23 April 2025 - 21:20 21:20
Search

Bus Peziarah Hindu Ditembaki Militan, 9 Orang Tewas dan 33 Terluka

WARTAPENANEWS.COM –  Sembilan orang tewas dan 33 lainnya luka-luka setelah tersangka militan menembaki sebuah bus yang membawa peziarah Hindu di wilayah federal India, Jammu dan Kashmir.

Para pejabat awalnya mengatakan setelah kejadian pada Minggu (9/6/2024) bahwa jumlah korban tewas adalah 10 orang, namun kemudian merevisi angka tersebut.

Mereka mengatakan bahwa pengemudi kehilangan kendali setelah serangan itu sehingga menyebabkan bus tersebut terjun ke jurang di distrik Reasi, Jammu.

Meskipun operasi penyelamatan telah selesai, namun operasi pencarian oleh tentara dan polisi India sedang dilakukan untuk melacak para penyerang.

Para pejabat mengatakan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi telah mempertimbangkan situasi dan meminta perawatan medis terbaik diberikan kepada para korban cedera.

“Semua yang berada di balik tindakan keji ini akan segera dihukum,” cuit Manoj Sinha, administrator tertinggi wilayah tersebut, di X.

Sinha telah mengumumkan kompensasi sebesar 1 juta rupee (USD12.000) kepada keluarga terdekat korban yang meninggal dan 50.000 rupee kepada yang terluka.

Bus tersebut sedang dalam perjalanan menuju base camp kuil Hindu terkenal Mata Vaishno Devi ketika ditembaki.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu namun Mohita Sharma, kepala polisi distrik, mengatakan kepada Reuters bahwa tersangka militan telah menyergap bus tersebut.

Wilayah Kashmir di Himalaya telah menjadi titik konflik antara India dan Pakistan selama lebih dari enam dekade.

Sejak tahun 1947, kedua negara bertetangga yang mempunyai senjata nuklir ini telah berperang dua kali atas wilayah mayoritas Muslim, yang keduanya diklaim sepenuhnya namun sebagian menguasai wilayah tersebut. Sejak tahun 1989, Kashmir yang dikelola India juga telah menyaksikan pemberontakan bersenjata melawan kekuasaan Delhi, yang memakan ribuan korban jiwa.

Delhi menuduh Islamabad menampung militan dan mengganggu perdamaian di wilayah tersebut, tuduhan yang dibantah oleh Pakistan.

Berita tentang serangan itu tersiar ketika Modi mengambil sumpah sebagai perdana menteri India untuk masa jabatan ketiga berturut-turut pada upacara pelantikan di Delhi.

Pada Senin (10/6/2024), polisi Jammu merilis nama-nama korban, termasuk sopir bus. Mereka berasal dari negara bagian Uttar Pradesh dan Rajasthan.

Dua di antara korban adalah anak-anak, berusia dua tahun dan 14 tahun. Beberapa orang yang selamat berbicara kepada kantor berita ANI tentang penderitaan yang mereka alami.

Salah satu dari mereka mengatakan pengemudinya tertembak dan tembakan tidak berhenti bahkan setelah busnya jatuh ke jurang.

Amit Shah, yang merupakan menteri dalam negeri pada pemerintahan Modi sebelumnya, mengungkapkan kesedihannya atas insiden tersebut.

“Para pelaku serangan keji ini tidak akan luput dan akan menghadapi hukuman hukum,” tulisnya di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi utama Kongres, mempertanyakan situasi keamanan di wilayah tersebut.

“Insiden memalukan ini adalah gambaran sebenarnya dari situasi keamanan yang mengkhawatirkan di Jammu dan Kashmir,” tulisnya di X.

Pada tahun 2017, tujuh peziarah Hindu, enam di antaranya perempuan, terbunuh setelah bus mereka, yang kembali dari tempat ziarah Amarnath yang terkenal di distrik Anantnag, terjebak dalam baku tembak antara polisi dan militan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait