WartaPenaNews, Jakarta – Selain banyaknya layanan mudik gratis yang disiapkan, kini pemerintah kembali menelurkan trobosan baru dengan mengadirkan layanan Bus Trans Jawa. Tahap awal ada 30 bus, dan siap beroperasi pada 27 Mei mendatang.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, bus ini khusus melayani penumpang dengan menggunakan jalan Tol Trans Jawa. “Jika tidak ada aral rintang, 27 Mei akan segera kami resmikan. Saya sudah kasih izin untuk 30 kendaraan,†terangnya, kemarin (20/5).
Kemenhub menyiapkan 34 unit bus dari tujuh operator berbeda yang akan melayani trayek baru ini. Konsep dasar bus Trans Jawa adalah melayani penumpang lewat jalan tol tanpa berhenti. Penumpang bisa diturunkan di rest area untuk kemudian dijemput oleh kendaraan feeder keluar tol.
Namun ide ini tidak disetujui oleh Kementerian PUPR sebagai regulator Jalan Tol. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengungkapkan bahwa Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memang tidak setuju.
“Rest area punya kriteria tertentu, tapi memang tidak diperuntukkan untuk transit angkutan umum,†katanya.
Danang menyatakan, dirinya berpegang pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 tahun 2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di Jalan Tol. Jika peraturan tersebut dirubah, barulah bus Trans Jawa bisa menaikkan dan menurunkan penumpang di rest area.
Ia menyebut memang sudah dilakukan beberapa kali pertemuan antara BPJT dan Kemenhub. Sedang dipikirkan untuk membuat tempat perhentian di dekat jalur jalur keluar (exit) tol. Namun, Danang menyatakan tidak akan selesai dalam waktu dekat. Sehingga tidak akan mungkin diterapkan pada periode mudik tahun ini.
“Ya, kalau peraturan menterinya berubah mungkin bisa. Tapi secara fungsi (rest area,red) tidak didesain untuk itu,†kata Danang.
Sementara itu, Budi Setiyadi menyatakan tidak masalah dengan keberatan dari Menteri PUPR. Ia sudah mengarahkan agar Bus Trans Jawa yang akan beroperasi pada periode mudik tahun ini agar keluar dulu ke exit tol untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. “Nanti mereka menaikkan dan menurunkan penumpangnya terserah dimana,†kata Budi.
Budi yakin pemberhentian Bus Trans Jawa serta aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang tidak akan menyebabkan kemacetan. “Sekarang baru ada 30 an bus. Yang berhenti kan cuma satu dua saja, nggak akan bikin macet,†katanya.
Sembari konsep Bus Trans Jawa disempurnakan, Budi mengatakan setelah periode lebaran ia akan melakukan survei untuk lokasi-lokasi strategis yang cocok dijadikan tempat pemberhentian Bus Trans Jawa.
Kemenhub berencana akan membangun terminal atau shelter tempat bus bisa menaikkan dan menurunkan penumpang. (*/dbs)