WartaPenaNews, Jakarta – Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi DKI Jakarta menggelar karya bakti di RW 07, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (19/1/2020) pagi.
Adapun bentuk karya bakti yang dilaksanakan HAKLI Provinsi DKI Jakarta antara lain bersih-bersih lingkungan dan penyemprotan cairan disinfektan untuk memusnahkan bibit penyakit yang timbul pasca banjir awal tahun ini.
“Kenapa kami pilih lokasi ini? Karena merupakan salah satu titik yang terendam banjir cukup parah sehingga rentan berkembangnya mikroorganisme kuman penyakit. Oleh sebab itu, pada hari ini kami terjunkan sekitar 100 tenaga kesehatan dari HAKLI untuk membasmi bibit-bibit penyakit,” ujar Daryono selaku Ketua HAKLI Jakarta Barat.
Apalagi menurutnya, di lingkungan tersebut terdapat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Babi yang dikelola oleh PD Dharma Jaya dan sempat menuai kontroversi karena dampaknya terhadap lingkungan sekitar.
“Sehingga warga perlu diberikan penyuluhan akan pentingnya kebersihan, kesehatan dan menjaga lingkungan. RPH sekarang sudah mulai ditata dan tadi kami juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu, tadi kami juga menyerahkan bantuan berupa alat-alat kebersihan untuk mendukung gerakan hidup sehat,” tutur Daryono.
Tri Prasetyo Utomo selaku pengurus HAKLI DKI Jakarta menjelaskan, karya bakti ini merupakan implementasi program HAKLI Pusat di bidang advokasi kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat mandiri untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
“Sesuai arahan Ketua Umum PP HAKLI, Profesor Dr Arif Sumantri, SKM, MKM pada saat seminar dan sumpah profesi HAKLI pekan lalu di Balaikota DKI Jakarta. Harapannya, dapat memberikan kontribusi positif dari organisasi profesi HAKLI dalam membangun masyarakat Jakarta yang sehat, sejahtera dan mandiri,†kata Tri Prasetyo Utomo.
Karya bakti HAKLI ini mendapatkan apresiasi dari Lurah Kapuk, Ujang Sungkawa. Ia mengucapkan terimakasih atas giat yang dilakukan karena telah membantu mensterilkan wilayahnya dari bakteri-bakteri yang menjadi sumber penyakit.
“Pasca banjir biasanya kuman-kuman penyakit berkembang dengan pesat sehingga warga sangat riskan terserang. Makanya kami warga di sini berterimakasih sekali atas perhatian dan kepedulian HAKLI,” kata Ujang Sungkawa.
Fia, satu di antara warga mengaku bahwa pasca banjir dirinya dan keluarga sempat terserang diare berjamaah. Ia menyadari, ketika banjir semua sampah, got, septic tank, serta berbagai kotoran lainnya sudah bercampur baur menjadi satu. Saat banjir surut dan kering, kotoran serta kumannya tertinggal pada benda-benda yang terkena banjir, serta dapat terbang terbawa angin.
“Mudah-mudahan setelah adanya penyemprotan disinfektan ini semua kuman penyakit benar-benar musnah. Kalau sakit kan nggak bisa kerja, anak-anak juga nggak bisa sekolah. Tapi kalau lingkungan bersih, kita sehat, enak dong,” ucapnya.
Sebagai informasi, karya bakti HAKLI di RW 07, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dihadiri oleh para pengurus dari tingkat pusat, wilayah DKI dan Jakarta Barat. (bud)