Jakarta, WartaPenaNews – – Sebelum memutuskan untuk terjun ke industri keuangan digital, Dima Djani lebih dikenal sebagai profesional banker. Lebih dari 1 dekade ini menjalani profesi ini. Jabatan terakhir yang disandang adalah sebagai Vice President Societe Generale hingga tahun 2018. Keputusannya untuk meninggalkan jabatannya dilatarbelakangi oleh keinginannya terjun di dunia bisnis keuangan.
Lepas dari profesinya sebagai banker, pria ramah senyum ini pun mendirikan financial technology (Fintech) syariah bernama ALAMI. ALAMI sendiri diadopsi dari huruf di Al Qur’an yaitu Alif, Lam, Mim. Menariknya tiga huruf hijaiyah ini paling banyak ada di kitab suci umat muslim tersebut.
Awalnya, ALAMI sebagai agregator yang menyatukan antara pihak yang butuh pembiayaan dengan lembaga keuangan. Tak lama berselang, platform bisnisnya berubah jadi peer-to-peer (P2P) Financing. Setelah mengalami perubahan entitas, ALAMI terus mengalami perkembangan bisnis yang cukup signifikan.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang role model bisnis ALAMI, berikut wawancara Irman Robiawan dari wartapenanews.com dengan Founder & CEO ALAMI Dima Djani. Berikut kutipannya;
Bisa Anda jelaskan sejak kapan ALAMI ini berdiri, dan apa portofolio bisnisnya?
Kita mengawali bisnis peer to peer (P2P) di akhir tahun 2018. Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 April 2019. Sejak saat itu perkembangan bisnis ALAMI berkembang cukup signifikan. Sepanjang tahun 2018 dana yang sudah tersalurkan sebesar Rp82 miliar dengan jumlah 100 transaksi, serta memiliki lebih dari 2.000 lebih dana yang sudah tersalurkan. Padahal rata-rata transaksi bisnis P2P syariah hanya bisa mencapai Rp3 miliar hingga Rp8 miliar per tahun. Sementara pembiayan konvensional sekitar Rp30 miliar.
Dari dana yang sudah tersalurkan sepanjang tahun 2019, porsi mana yang paling besar dari penyaluran dana tersebut?
Sektor jasa, logistik, kesehatan, dan ekonomi kreatif.
Lalu bagaimana perkembangan bisnis ALAMI ke depan?
Kehadiran ALAMI seperti sudah dinantikan oleh masyarakat karena dapat menjawab tantangan dan kebutuhan mereka. Selama ini bank syariah terlihat belum optimal menggarap pasar investasi.
Apa manfaat bisnis ini bagi masyarakat?
Dibandingkan invetasi di pasar keuangan, seperti saham atau obligasi, bisnis yang kita jalani bisa langsung menyentuh masyarakat, khususnya usaha kecil dan menengah (UMKM). Kita memiliki kemudahan dalam berinvestasi dibandingkan pasar investasi lainnya. Apalagi market syariah belum banyak pemainnya. Tak perlu aset sebagai jaminan, dan prosesnya pun cepat, hanya 5 hari kerja. Bagi masyarakan yang ingin berinvestasi secara mudah dan cepat bisa melalui ALAMI.
Apa target ALAMI dalam setahun ke depan?
Memperoleh izin dari OJK. Karena setelah terdaftar tahap selanjutnya adalah berizin OJK. OJK memberikan waktu para fintech 1 tahun setelah terdaftar untuk mengajukan perizinan, jika tidak ada resiko untuk dicabutnya tanda terdaftar OJK.
Bagaimana gaya kepemimpinan Anda dalam rangka membuat tim yang solid?
Saya lebih mendelegasikan segala sesuatunya kepada para karyawan. Mengutamakan orang-orang yang punya motivasi dan ahli dibidangnya. ALAMI memiliki budaya kerja yang lebih mendekatkan mulai dari level atas hingga ke bawah, sehingga tak ada jarak diantara para pegawai.
Dalam mengambil suatu keputusan strategis, siapa yang lebih banyak mendominasi hasil keputusan tersebut?
Biasanya kita lempar ke floor. Sehingga keputusan yang kita hasilkan adalah keputusan bersama. Bisa dikatakan lebih mengedepankan musyawarah untuk mufakat.
Secara umum bagaimana Anda melihat perkembangan fintech ke depan?
Bisnis fintech akan semakin berkembang. Teknologi di industri keuangan itu suatu keniscayaan. Insha Allah dengan teknologi yang kita terapkan akan lebih optimal memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena pasar potensial kita kalangan millenial. Sejak mereka lahir, perkembangan teknologi terbilang cukup pesat.
Khusus untuk pembiayaan syariah, bagaimana perkembangannya?
Pemain dibisnis ini akan terus bertambah. Tapi masyarakat akan lebih melihat perusahaan-perusahaan mana yang bekerja secara profesional. Bagi para pemain lama, akan terus mengalami pertumbuhan karena bisnis ini lebih mengutamakan faktor kepercayaan. Sementara tantangannya, bagaimana bisa mengambil kepercayaan masyarakat. Kita juga berharap agar perbankan, khususnya syariah jangan terlalu apriori dengan perkembangan binis fintech. Justru dengan adanya fintech, akan memicu pertumbuhan perekonomian nasional.
Jika dibandingkan negara-negara berpenduduk muslim lainnya, bagaimana Anda melihat perkembangan fintech syariah di tanah air?
Indonesia nomor satu untuk bisnis ini. Bahkan, jauh mengalahkan Malaysia. Seluruh capital market melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial.
Apa arti penting karyawan bagi Anda?
Bagi saya, karyawan bagaikan keluarga kedua. Kita bekerja dan berinteraksi setiap hari. Saya enjoy menjalani itu semua. Mereka telah memberikan arti penting bagi perkembangan perusahaan.
Apa filosofi yang Anda dipegang dalam menjalani kehidupan?
Saya menjalaninya sesuai dengan nilai dan norma agama. Begitu juga dalam menjalani bisnis harus tetap berpegang teguh terhadap nilai-nilai agama. Profesionalisme juga sangat penting.
Selama memimpin ALAMI, kebijakan apa yang pernah dilakukan dan memberikan pengaruh terhadap perjalanan bisnis Anda?
Perpindahan ke bisnis P2P menjadi arti penting bagi perjalanan bisnis ALAMI. Karena keputusan ini bagian dari strategi yang akan sangat menentukan masa depan perusahaan dan karyawan. Seluruh karyawan terlibat ketika kita memutuskan pindah ke bisnis P2P. Strategi fundraising telah memberikan motivasi kepada para karyawan untuk lebih percaya diri dan bekerja keras.
Berapa total jumlah karyawan yang dimiliki Alami?
Total ada 43 orang dan kebanyakan dari kalangan generasi millenial.
Sebelum memutuskan untuk menjalani bisnis ini, apa pekerjaan Anda sebelumnya?
Saya pernah bekerja di Citibank. Selanjunya saya bekerja di Societe Generale, representative Bank Perancis di Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Vice President hingga tahun 2018. Saya berkarir di sektor perbankan hampir 10 tahun.
Apa yang membuat Anda memutuskan meninggalkan karir di perbankan dan akhirnya terjun ke bisnis ini?
Saya melihat bisnis ini punya peluang besar. Terjun ke dunia bisnis adalah keinginan yang pernah saya cita-citakan. Saya sendiri memiliki latar belakang manajemen dan finance.
Siapa figur atau tokoh yang menjadi inspirasi Anda? Dan apa alasan Anda mengagumi tokoh tersebut?
Michael Bloomberg dan Henry Kravis. Keduanya pioneer di industrinya keuangan. Mereka juga pioneer di financial information dan private equity. Tapi yang sangat mendorong karir saya adalah istri. Ibu menjadi salah satu orang yang mendorong saya untuk terjun ke dunia bisnis.
Apa arti penting keluarga bagi Anda?
Sangat penting. Istri sangat support dalam bisnis yang tengah saya jalani. Tak hanya menjadi pendamping hidup, dia juga banyak memberikan masukan dalam bisnis ini.
Bagaimana Anda menjaga tubuh akan tetap bugar ditengah menjalani kesibukan?
Biasanya ke pusat kebugaran (gym), futsal, basket, dan menjaga pola makan dengan mengkomsumsi makanan sehat.
Beberapa waktu lalu kasus investasi syariah sempat mencuat. Bagaimana ALAMI menjaga kepercayaan masyarakat ditengah perkembangannya kabar tersebut?
Kita memberikan edukasi kepada masyarakat agar tak sembarangan memilih perusahaan investasi syariah. Apalagi yang tak diawasi oleh OJK. Kita juga bersama OJK menyuarakan agar masyarakat terhindar dari lembaga keuangan ilegal. Dari sisi bisnis, kita sangat berhati-hati memberikan kredit. Selanjutnya kita berikan pemahaman kepada masyarakat tentang resiko berimvestasi. Cara-cara inilah yang terus kita suarakan agar publik punya pengetahuan dalam berinvestasi. (*)
