WartaPenaNews, Jakarta – Tidak dapat disangkal jika Perang Dagang Amerika Serikat (AS) dan China seperti Perang Dingin jilid II. Sebelumnya, Perang Dingin terjadi di antara AS dengan Uni Soviet, saat ini Rusia.
Mentalitas Perang Dingin dan tabiat bully atau perundung memunculkan rasa tidak yakin di dunia maya, menurut Kepala Propaganda China, Huang Kunming.
Satu diantara perkara yang disebut yaitu serangan siber pada negara dan perusahaan. Huang mengatakan, beberapa negara sudah memperlancarkan serangan siber pada negara lain atau perusahaan dengan alibi keamanan nasional.
Sayangnya, dia tak sebutkan negara yang dia iktikad. “Dengan alibi keamanan nasional, sejumlah negara menyerang beberapa negara lain dan perusahaan,†tuturnya, diambil dari Reuters, Selasa (22/10/2019).
Huang mengatakannya dalam Pertemuan Internet Dunia yang diatur oleh Pemerintah China. Tahun ini, pertemuan itu terjadi dengan bertambahnya kemelut AS dan China, terutamanya beresiko pada bidang teknologi.
AS melarang perusahaan-perusahaannya untuk mengekspor bagian ke sejumlah perusahaan China melalui Daftar Hitam.
Ke dua negara pun sama sama perang harga dalam perang dagang yang semakin mendalam, jadi pukulan pada rantai persediaan teknologi. Tahun ini, pertemuan itu didatangi oleh Alibaba, Baidu Inc, Microsoft Corp, dan Qualcomm Inc.
Selanjutnya, China telah bertindak tambah besar dalam tata urus internet global dan menyuarakan negara lain untuk menghargai kedaulatan dunia maya mereka.
Menurut dia, tiap-tiap negara bebas menguasai dan melakukan sensor infrastruktur internet sesuai kebijakannya. (mus)