20 April 2025 - 22:41 22:41
Search

China Panaskan Mesin Perang di Tengah Belanja Senjata Taiwan ke AS

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mempersiapkan diri untuk perang mengambil-alih Taiwan. Foto: TASS

IPOL.ID – Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) akan menggagalkan setiap upaya separatis Taiwan untuk mengisolasi diri dari China dengan cara membeli senjata dari Washington.

Ancaman itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Kolonel Senior Tan Kefei pada hari Selasa (16/5).

“PLA akan meningkatkan persiapannya untuk perang,” tambahnya, disitat TASS.

Mengomentari rencana Washington untuk memasok senjata senilai USD500 juta ke Taipei, Tan menjawab, “PLA terus mengintensifkan pelatihan militer dalam persiapan perang. Kami akan dengan tegas menghancurkan aspirasi separatis untuk apa yang disebut gerakan kemerdekaan Taiwan serta upaya eksternal. pada gangguan apa pun.”

Juru bicara itu menekankan bahwa tentara China akan dengan tegas mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah negaranya.

“Kami memperingatkan Partai Progresif Demokratik (berkuasa di Taiwan) dan pasukan separatis yang berupaya mengisolasi pulau itu dari China daratan dengan senjata Amerika akan membawa mereka ke jalan buntu,” dia memperingatkan.

“Masalah Taiwan harus dianggap sebagai garis merah dalam hubungan antara China dan Amerika Serikat yang tidak boleh dilanggar,” kata Tan memperingatkan.

Atas instruksi dari Presiden AS Joe Biden, Washington bersiap untuk mempercepat pengiriman senjata hingga USD500 juta ke Taiwan. “Menggunakan otoritas jalur cepat yang sama untuk mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina,” tulis Bloomberg melaporkan awal bulan ini.

Sejalan dengan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2023, Presiden AS memiliki wewenang untuk membelanjakan sebanyak USD1 miliar untuk paket bantuan militer bagi Taiwan.

Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan pada 1979 dan menjalin hubungan dengan China. Sambil mengakui kebijakan “Satu China”, Washington secara bersamaan terus mempertahankan kontak dengan Pemerintah Taipei dan memasok persenjataan ke pulau itu.

Ketegangan di wilayah Selat Taiwan meningkat secara serius setelah Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi mengunjungi pulau itu pada Agustus 2022, yang memicu kecaman tajam dari Beijing. (ahmad)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait