4 May 2024 - 00:20 0:20

Ciuman Sesama Jenis di Panggung, Konser Band 1975 di Malaysia Dihentikan

Direktur Eksekutif ALGORITMA Research and Consulting, Aditya Perdana. Foto: ALGORITMA (instagram)

IPOL.ID – Band rock asal Inggris, 1975, dihentikan saat manggung di festival musik Malaysia pada Jumat (21/7) malam setelah vokalis Matty Healy mencium rekan prianya di panggung dan mengkritik undang-undang anti lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Homoseksualitas termasuk tindak pidana di Malaysia. Kelompok-kelompok hak-hak asasi manusia (HAM) sudah memperingatkan peningkatan intoleransi terhadap orang-orang LGBT.

Dalam video yang dikirim ke media sosial, Healy mencium pemain bass Ross MacDonald setelah melontarkan pernyataan yang berisi kata-kata tidak senonoh di hadapan para penonton festival musik Good Vibes yang digelar di Kuala Lumpur. Healy mengkritik Pemerintah Malaysia yang anti-homoseksualitas.

Dia mengatakan sebenarnya bandnya mempertimbangkan untuk membatalkan pertunjukan, tetapi tidak ingin mengecewakan fans mereka di Malaysia.

“Saya membuat kesalahan. Ketika kami menerima (tawaran) tampil, saya tidak memperhatikan lagi,” katanya dimuat VOA Indonesia, Sabtu (22/7).

“Saya tidak melihat perlunya…mengundang 1975 ke sebuah negara dan mengatur dengan siapa kami boleh berhubungan seksual.”

Healy kemudian menghentikan penampilan dan memberi tahu para penonton: “Baiklah, kami harus pergi. Kami baru saja dilarang tampil oleh Kuala Lumpur, sampai jumpa lagi.”

Band 1975 tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Pada 2019, Healy pernah dikritik karena mencium seorang penggemar pria saat konser di Uni Emirat Arab yang juga melarang homoseksualitas, menurut laporan sejumlah media.

Dalam pernyataannya, penyelenggara konser Good Vibes mengatakan penampilan band itu dihentikan karena “tidak mengikuti aturan pertunjukkan setempat.”

Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil dalam cuitan di Twitter menyebut penampilan band itu “sangat tidak sopan”.

Fadzil menambahkan dia akan menghubungi otoritas setempat dan memanggil penyelenggara festival untuk dimintai penjelasan.

Insiden itu terjadi sebelum pemilihan daerah yang penting yang akan mengadu koalisi progresif yang dipimpin Perdana Menteri Anwar Ibrahim melawan aliansi Muslim yang didominasi etnis Melayu konservatif. Aliansi Muslim menuduh pemerintahan Anwar tidak cukup bertindak untuk melindungi hak-hak Muslim di negara multiras itu.

Anwar sudah berkali-kali mengatakan bulan ini bahwa pemerintahannya akan menegakkan prinsip-prinsip Islam, media pemerintah melaporkan. Dia juga sudah menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mengakui hak-hak LGBT.

Pada Mei, pihak berwenang Malaysia menyita jam-jam buatan perusahaan Swiss, Swatch, dari “Pride Collection” yang merayakan hak-hak LGBT. (VOA Indonesia/far)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
3 May 2024 - 12:20
Ria Ricis Resmi Menjanda

WARTAPENANEWS.COM – YouTuber Ria Ricis resmi menyandang status janda setelah melewati sidang cerai selama 4 bulan. Pengadilan Agama Jakarta Selatan memutus cerai pernikahannya dengan Teuku Ryan, pada 2 Maret 2024.

01
|
3 May 2024 - 11:17
Desa di Aceh Singkil Diterjang Banjir Bandang

WARTAPENANEWS.COM –  Banjir bandang menerjang Desa Lae Bangun, Kecamatan Suro Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Sumber video yang beredar di media sosial Facebook dan grup Whatsapp, banjir bandang itu terjadi

02
|
3 May 2024 - 10:06
Suami Biadab, Aniaya Istri yang Sedang Hamil 4 Bulan hingga Dibacok Celurit

WARTAPENANEWS.COM – Perempuan muda di Kota Malang, Jawa Timur menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya. Aksi kekerasan ini dilakukan pelaku berinisial M. Romadoni (24), warga Jalan

03