Jakarta, WartaPenaNews – Merebaknya Virus Corona, China telah membawa kekhawatiran sejumlah pihak, terlebih di tanah air.
Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Anton Tabah Digdoyo meminta pemerintah RI menghentikan impor makanan dari Tiongkok. Ini penting dilakukan, apalagi China terang-terangan menolak sertifikasi halal.
“Pemerintah Indonesia bisa mencari pengganti negara lain jika terjadi kekurangan stok kebutuhan makanan dan minuman. Nanti pasti ada alternatif kalau memang bahan itu tetap dibutuhkan dan supaya tidak ada kekosongan,†ujar Anton ketika diminta tanggapannya oleh awak media, Selasa (4/1/2020).
Menurut Anton, ini adalah kesempatan yang baik untuk membatasi impor makanan dari China. Berdasarkan informasi dari media sosial (Youtube) banyak bahan makanan tak higienis, bahkan disuntik menggunakan bahan berbahaya, serta jauh dari syarat halal.
“Bangsa China suka makan hewan mentah seperti tikus, ular, ulat, klabang, katak, ayam, burung, dll. Karena itu ini kesempatan terbaik untuk mengakhiri impor food dan TKA dari RRC untuk selamanya,†pungkas Anton.
Sebelumhya Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah akan selektif menerima barang impor dari China khususnya komoditi makanan minuman (food) sebagai upaya pencegahan masuknya Virus Corona ke Indonesia.
“Memang situasi virus ini sedang dibahas dalam pembicaraan intens. Kita harus lebih waspada supaya virus corona tidak menyebar,” ujar Agus di Gedung BPK, Jakarta, Senin (3/2/2020) kemarin. (rob)
