WARTAPENANEWS.COM – Hujan deras tanpa henti di utara Filipina pada Rabu (24/7) menyebabkan banjir besar. Tanah longsor terjadi di kawasan pegunungan di sana.
Keterangan otoritas Filipina, bencana itu merupakan imbas dari Topan Gaemi yang menerjang negara itu.
Banjir menyerang wilayah padat penduduk di ibu kota Manila. Petugas evakuasi pada Rabu ini terlihat membantu memindahkan warga yang rumahnya terdampak banjir.
Karena besarnya banjir, beberapa warga dan petugas menyebut jalanan sudah berubah bak sungai. Ketinggian banjir bahkan sudah setinggi paha orang dewasa.
Petugas mengevakuasi warga memakai perahu kecil dan troli belanja. Upaya evakuasi memerlukan tenaga ekstra lantaran air banjir keruh dan lumpur.
Laporan otoritas setempat, kantor-kantor pemerintah sampai sekolah diliburkan akibat banjir. Sebanyak 70 penerbangan domestik dibatalkan karena cuaca buruk
“Banyak daerah terendam banjir jadi tim penyelamat dikerahkan ke seluruh kota. Banyak orang meminta pertolongan,” kata pejabat penanganan bencana di Filipina, Peachy de Lenon, seperti dikutip dari AFP.
Topan Gaemi yang menjadi biang kerok bencana di Filipina saat ini bergerak ke Taiwan.
Menurut pakar cuaca di Filipina, Glazia Escular, saat negaranya diterjang Topan Gaemi itu bertepatan dengan puncak musim hujan. Akibatnya curah hujan di Manila dalam 24 jam terakhir mencapai 200 milimeter.
Selain mengganggu aktivitas, imbas Topan Gaemi menewaskan seorang wanita hamil dan empat anaknya di Batangas, selatan Manila. Total korban jiwa sejak hujan deras menerjang Filipina dua pekan terakhir mencapai 12 orang.
Puluhan ribu orang lainnya kini mengungsi di tenda-tenda yang didirikan di beberapa titik. (mus)