29 April 2024 - 19:00 19:00

Dampingi Jokowi, Bahlil Bahas Peluang Investasi Australia di Indonesia

WartaPenaNews, Jakarta  – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada 8-10 Februari 2020, di mana di sana ia juga akan membahas peluang investasi Negeri Kanguru itu di Indonesia.

Dalam keterangan tertulis BKPM di Jakarta, Sabtu, Presiden Jokowi akan melakukan dua kegiatan utama, yaitu kunjungan kenegaraan dan menghadiri Annual Leaders Meeting (ALM) yang akan dihadiri oleh kedua pemimpin negara pada 9-10 Februari 2020 .

Selain untuk penerapan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) guna meningkatkan akses pasar Australia, kunjungan itu juga membahas peluang investasi Australia di Indonesia.

Bahlil sendiri menyambut antusias pengesahan IA-CEPA sebab pemerintah akan memiliki payung hukum yang jelas untuk implementasi perjanjian.

Bagi Indonesia, IA-CEPA diharapkan bisa menggenjot ekspor barang-barang ke Australia karena selama ini defisit neraca perdagangan hampir mencapai tiga miliar dolar AS.

Baca Juga: Dua Mahasiswa di Bekasi Edarkan Sabu Lewat Kotak Amal

“Hal ini sejalan dengan target investasi pada peningkatan sektor industri berorientasi ekspor. Sekarang peluang pasar diperluas. Ini jadi modal kami untuk ‘jualan’ kepada investor yg mau masuk ke Indonesia,” ujar Bahlil.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu menambahkan kemudahan tarif dan non-tarif yang ada dalam IA-CEPA menjadi kesempatan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memicu penjualan produk-produk ke Australia.

“Mari kita lihat apakah efektif untuk membantu para UMKM kita. Kalau belum, kita review apa yang perlu diperbaiki,” ujarnya.

Tidak hanya itu, IA-CEPA juga mengatur kerja sama di bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi dan vokasi. Australia dapat berkolaborasi dengan beberapa startup dan UMKM Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan dan memberikan dampak sosial.

“Australia jangan hanya investasi di sektor pertambangan saja, tetapi perlu juga di sektor pendidikan vokasi supaya upgrade skill pekerja Indonesia. Jadi pekerja Indonesia sudah siap masuk kelapangan kerja maupun menciptakan lapangan pekerjaan menjadi social entrepreneur,” pungkas Bahlil.

Dalam kurun waktu 2015-2019, Australia baru berinvestasi sebanyak 1,8 miliar dolar AS yang berada di peringkat 12 asal negara investor di Indonesia.

Sektor yang mendominasi adalah pertambangan (44,7 persen), industri logam tidak termasuk permesinan dan peralatan industri (11,3 persen) serta perkebunan dan peternakan (9,4 persen). Sementara, lokasi investasi Australia terfokus di Kalimantan (23,5 persen) dan Sumatera (23,1 persen). (cim)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 April 2024 - 12:13
Polisi Selidiki soal Pelat BMW Emas Milik Pelaku Pembunuhan Remaja Open BO

WARTAPENANEWS.COM – Baru-baru ini, beredar sebuah foto di media sosial yang memperlihatkan mobil BMW berwarna emas milik Arif Nugroho, pelaku yang mencekoki remaja 16 tahun hingga tewas di sebuah hotel

01
|
29 April 2024 - 11:19
Ayah di Jambi Cabuli Anak Kandungnya Berkali-kali

WARTAPENANEWS.COM – Seorang ayah di Desa Mekar Limau Manis, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, Jambi hampir menjadi bulan-bulanan tetangganya, jika tidak cepat diamankan ke kantor polisi oleh anggota Bhabinkamtibmas Aipda

02
|
29 April 2024 - 10:09
Daratan Selatan AS Diterjang Angin Puting Beliung

WARTAPENANEWS.COM – Puluhan angin puting beliung melanda daratan selatan Amerika Serikat, akhir pekan kemarin. Setidaknya empat orang tewas, termasuk seorang bayi berusia empat bulan, di Negara Bagian Oklahoma. Selain itu,

03