21 April 2025 - 01:57 1:57
Search

Dari Keluarga Kurang Mampu, Mahasiswa Polimedia Ini Berhasil Kejar Mimpi Belajar Ke Amerika

Bagus Hendrawan , mahasiswa Prodi Permainan Polimedia Jakarta

IPOL.ID – Pengumuman International Student Mobility Awards (IISMA) kemarin memberikan kejutan bagi salah satu dari 16 mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia), Bagus Hendrawan. Namanya menjadi bagian dari 590 mahasiswa vokasi di Indonesia yang akan diberangkatkan ke luar negeri untuk mengikuti pembelajaran di kampus terbaik dunia.

Mahasiswa dari prodi teknologi permainan akan menjalani program IISMA selama satu semester di University of Missouri-Kansas City khususnya pada bidang Artificial Intelligence. Bagus tidak menyangka bahwa dirinya terpilih menjadi bagian yang diminati banyak mahasiswa di Indonesia.

“Saya masih nggak nyangka menjadi awardee IISMA, apalagi jika dibandingkan dengan calon lain yang memiliki banyak prestasi,”  Bagus di Jakarta belum lama ini.

Lulusan SMK 51 Jakarta ini mengaku bahwa dirinya tidak berharap banyak, apalagi dengan persaingan ketat menuju kampus yang berada di Amerika Serikat tersebut. Namun berkat usaha dan doa dari keluarga dan rekan-rekannya, Bagus terpilih sebagai satu-satunya mahasiswa Polimedia yang berangkat ke Negeri Paman Sam tersebut. Bagus bertekad untuk mengembangkan permainan yang bagus untuk anak Indonesia sepulangnya belajar dari sana.

Serba Terbatas

Bagus masuk ke Polimedia pada tahun 2019. Selama berkuliah Bagus juga termasuk peserta beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul. Memiliki orangtua yang berprofesi sebagai cleaning service dan asisten rumah tangga, tidak menyurutkan semangat Bagus untuk meraih cita-cita. Di tengah keterbatasan yang sudah dilalui semenjak bangku SMK, Bagus memetik hasil manisnya saat ini.

Ayah Bagus, Sutisna saat mendengar kabar tersebut terasa campur aduk. Karena baginya pendidikan anak merupakan kebahagiaan bagi orangtuanya. Apalagi Bagus selalu berjuang untuk tetap mengenyam pendidikan sampai saat ini.

“Campur aduk rasanya, senang, haru, khawatir, karena harus jauh dari Indonesia. Tapi saya bangga kepada Bagus karena telah memberikan terbaik untuk kami” jelas Sutisna saat dihubungi melalui telepon.

Meski serba terbatas, Sutisna selalu memprioritaskan agar anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Ayah dua anak ini bercerita bahwa anaknya jangan sampai putus sekolah karena terhalang biaya. Oleh karena itu motivasi dan pesan selalu diberikan kepada Bagus agar tetap semangat menjalani perkuliahannya.

“Saya tidak ingin anak ini seperti saya, yang tidak lanjut kuliah karena biaya. Alhamdulillah Bagus mendapatkan rejekinya disitu, dari biaya kuliah, sampai nanti akan berangkat ke luar negeri” ucap Sutisna.

Minat Bagus pada permainan sudah didukung ayahnya sejak kecil. Beberapa permainan justru diajarkan oleh ayahnya, sampai akhirnya dapat memecahkan berbagai permainan yang sulit bagi anak seumurnya. Selain itu ayahnya juga sering memberikan edukasi terkait bahasa. Bagi Sutisna, bahasa akan menjembatani anaknya ke dunia luar. Itulah mengapa sosok Ayah menjadi motivasi Bagus untuk terus berkuliah.

“Saya senang bermain playstation, dan Bagus pun menyukainya. Bersyukurnya permainan ini juga yang memberikan Bagus banyak beasiswa” kata Sutisna.

Sejak kecil Bagus sudah bercita-cita menjadi tentara. Alasannya sederhana, yakni untuk mengabdi kepada negara ini. Ternyata jalan rezeki menempatkan Bagus di prodi teknologi permainan. Bagus disini mempelajari bagaimana membangun dan mengembangkan sebuah teknologi permainan. Meski demikian, semangat Bagus mengabdi kepada negara bisa dengan dilakukan dengan cara yang berbeda.

“Saya harap semoga ilmu yang saya dapatkan nanti bisa berkontribusi kembali kepada keluarga, Polimedia dan juga Indonesia” tutup Bagus.

16 Mahasiswa

Pada bagian lain, sebanyak 16 mahasiswa Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) terpilih dari 560 mahasiswa vokasi di Indonesia lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. Program ini memberangkatkan mahasiswa pilihan untuk mengikuti pembelajaran internasional ke perguruan tinggi terbaik dunia selama satu semester atau selama 4–6 bulan.

“Animo mahasiswa Polimedia mengikuti IISMA ini semakin tinggi. Tahun ini jumlah yang lolos meningkat dari tujuh mahasiswa tahun lalu, saat ini 16 mahasiswa terpilih untuk kuliah di luar negeri” jelas Direktur Polimedia, Tipri Rose Kartika pada pertengahan April lalu.

Melalui program ini diharapkan mahasiswa dapat mengenal perkembangan pembelajaran terkait bidangnya masing-masing di kampus terbaik dunia. Mahasiswa IISMA ini akan merasakan proses pembelajaran langsung bersama industri di bidangnya. Khusus IISMA jalur vokasi, nantinya juga berkesempatan untuk magang atau bekerja di industri yang ada di negara tujuannya. Program IISMA ini termasuk dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka sehingga saat kembali ke Indonesia, akan terpenuhi 20 sks.

“Kami harapkan 16 mahasiswa Polimedia ini dapat semakin terbuka wawasannya, dan berpeluang jika ada kesempatan magang atau bahkan bekerja di luar negeri” jelas Wakil Direktur Bidang Akademik Polimedia, Nova Darmanto.

Pada tahun 2023 ini mitra perguruan tinggi luar negeri yang akan dikunjungi mahasiswa Polimedia meliputi Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, Korea Selatan, China, Rusia, dan Australia. Harapannya mahasiswa Polimedia dapat membawa nama baik kampus dan negara. Selain itu juga dapat membuka kolaborasi lebih lanjut kepada perguruan tinggi ataupun industri di luar negeri. (timur)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait