wartapenanews.com -Â Masyarakat dunia mengenal olahan daging panggang yang dipotong kecil dan ditusuk menggunakan bilah bambu atau besi dengan beragam nama.
Salah satunya sate, kuliner asli Indonesia yang populer di mancanegara sebagai street food ikonik.
Menggunakan beragam bahan dari protein hewani seperti kambing, sapi dan yang paling digemari daging ayam. Masyarakat Bali mengenal sate yang diracik menggunakan daging giling dari daging ayam dan ikan yang istimewa. Selain hadir kreativitas lainnya dari varian sate tahu, tempe, jamur, ikan, seafood, dan lain sebagainya.
Tak ayal, sate menjadi salah satu hidangan terlezat dunia khas Indonesia, dipastikan hampir setiap daerah hadir sate ikonik yang menonjolkan marinasi, serta saus penyerta berupa saus kacang dan kecap.
Jusmar Javizam Rasyad (Avid), pengusaha kuliner asal Pontianak berkolaborasi dengan sesama rekannya alumni mahasiswa Yogyakarta, serta pemilik Sate Ayam Pak Kromo Yogyakarta meresmikan gerai terbarunya di Jakarta.
Ia menyampaikan, “Soal selera memang tidak bisa diperdebatkan, ia tertarik menyajikan sate ayam karena relatif lebih ‘aman’, low cholesterol dibandingkan sate sapi dan kambing. Tentunya di saat krisis yang diiringi dengan penurunan daya beli, masyarakat lebih memilih harga makanan yang affordable saat mereka makan di luar.
Selain lezat, olahannya harus khas, lekat dengan unsur kearifan lokal suatu daerah. ”
“Kesemua aspek tersebut yang membuat saya menghadirkan lini bisnis kuliner kedua, setelah gerai Kopi Kupont di bilangan Bangka.
Prospek bisnis sate ayam lebih menjanjikan, selain nama besar Pak Kromo sebagai pelopor sate ikonik khas Yogya sejak tahun 1960!”
Menurut Avid, selain ekonomis, daging ayam yang berserat dan lembut mudah dimarinasi dengan bumbu halus ketumbar, kunyit dan bawang merah.
Sate Ayam Pak Kromo tersaji bersama kuah encer saus kacang yang disiram ke dalam campuran sate dan lontong. Seporsi terdiri dari 10 tusuk, 5 tusuk merupakan sate ayam dan sisanya merupakan kombinasi daging ayam, putih telur kukus, serta adonan telur bebek yang dibentuk menyerupai sosis dan bakso. Sate tersaji dengan toping bawang merah dan cabai rawit merah iris.
After tastenya tidak menonjolkan citarasa saus kacang selayaknya sajian sate pada umumnya. Melainkan lebih ke citarasa daging ayam segar bertekstur lembut. Sebagian juicy masih terkunci dengan rasa smooth yang terasa di lidah.
Penyajian sate anti mainstream favorit keluarga Keraton Yogya, melengkapi khasanah sedap sate khas Indonesia.
Butuh upaya, serta kerja keras Avid dan teman-temannya untuk meyakinkan pembeli, bahwa citarasa anti mainstream Sate Ayam Pak Kromo layak untuk dinikmati!
Foto: Istimewa
Di beberapa daerah mengenal penyajian sate berkuah seperti sate kuah Pontianak tempat Avid berasal. Tersaji dengan kaldu kuning, potongan ketupat atau lontong. Sate berbumbu kemudian diguyur saus kacang kental dengan tambahan kecap manis. Toping bawang goreng dan daun bawang, serta disajikan dengan jeruk limau yang menghadirkan aroma sedap tiada dua!
Salah satu rahasia juicy daging ayam terkunci dan bertekstur lembut, teknik memanggang sate dan waktunya terbilang tepat. Jika terlalu awal, daging akan kaku dan keras, namun jika kelamaan dipanggang, daging ayam akan berubah menjadi kering, keras dan rasanya tidak gurih.
Nah gaes…, sempatkan mlipir ke sini ya! Sate Ayam Pak Kromo buka setiap hari mulai pukul 10.00 – 22.00 WIB, Selain hadir kuliner khas Yogya, Mi Godog dan Angkringan. (mus)