WARTAPENANEWS.COM – Pengamat politik Ray Rangkuti, mengkritisi keputusan PDIP dalam mengusung Pramono Anung-Rano Karno sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Ia menilai strategi politik partai besutan Megawati Soekarnoputri itu, seperti kehilangan arah dan seakan-akan siap kalah dalam kontestasi ini.
PDIP sendiri saat ini memberikan tiket Pilgub Jakarta ke Pramono Anung dan Rano Karno. Padahal sebelumnya santer partai banteng moncong putih itu akan mengusung Anies Baswedan.
“Mengapa PDIP seperti linglung, entah. Tiba-tiba terlihat kehilangan taji dan tanduk untuk menyeruduk. Tak biasa,” ujar Ray Rangkuti dikonfirmasi pada Rabu (28/8/2024).
Lebih lanjut, Ray menyinggung elektabilitas Pramono-Rano yang disinyalir masih kalah jauh dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Hal ini, kata Ray, akan menjadi beban tersendiri bagi Pramono dan pemeran Si Doel tersebut dalam memperebutkan kursi DKI 1.
“Secara elektabilitas, keduanya sudah jauh ditinggalkan oleh Ridwan Kamil atau Suswono. Ridwan Kamil-Suswono, kemungkinan sudah mendekati angka 20 persen. Pramono-Rano bahkan baru akan memulai,” ucap dia.
Tak hanya itu, terbentuknya KIM Plus juga menjadi tantangan khusus bagi PDIP dalam memajukan pasangannya.
“Di Jakarta, pusat persaingan KIM Plus dengan oposisi, malah memajukan pasangan yang berpotensi akan mengalami kekalahan telak. Mestinya, di tempat di mana simbol persaingan itu sangat kuat, PDIP harus mendorong calon yang seimbang bagi pasangan KIM Plus,” tutupnya. (mus)