29 March 2024 - 17:56 17:56

Didik J. Rachbini Soroti Pertumbuhan Ekonomi Naik, Tapi Kredit Masih Seret?

WartaPenaNews, Jakarta – Ekonom Senior Prof. Dr. Didik J Rachbini menyoroti penetrasi perbankan yang terus turun.

Dalam sebuah diskusi bertemakan “Katanya Pertumbuhan Ekonomi Naik, Kok Kredit Masih Seret?” di Jakarta, Rabu (25/8/2021), Didik juga mempertanyakan kinerja perbankan saat-saat ini

“Bahkan tragisnya saat ini penetrasi perbankan ke masyarakat meski dalam keadaan normal hanya 42 persen malah lebih rendah dari penetrasi perbankan Filipina 70 persen, Bangladesh 64 persen, bahkan kalah dengan Myanmar. Apalagi Singapura yang 136 persen,” terang Didik.

Ia menilai bahwa pimpinan bank pemerintah mencari posisi aman dengan tidak terus mengembangkan level penetrasinya ”Bank tidak mejadi pelopor mendorong dinamika bisnis, cuma ikut saja perdagangan dan bisnis yang ada,” ujar rektor Universitas Paramadina ini.

Menurutnya, CEO BUMN pemerintah, termasuk bank, seperti dalam disertasi Sandi Uno, level entrepreneurship inisiatifnya sangat rendah hanya 44 persen. “Ini menyebabkan BUMN dan bank BUMN mandeg. Jika demikian terus maka Indonesia akan terus tertinggal dan cepat tua karena sebelum naik menjadi negara kaya, semua indikatornya sudah meredup.”

Didik juga menilai bahwa setelah krisis, perbankan cenderung tidak bergerak untuk penetrasi ke masyarakat, dan hanya “melayani” orang-orang kaya saja. “Bahkan terkesan manja ketika hanya ‘main’ di SUN yang pertumbuhannya hampir 40 persen. SUN juga bunganya paling tinggi di dunia dan amat menguras pajak masyarakat.” Katanya.

Ekonom Senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Aviliani ikut menyoroti perubahan perkembangan perbankan saat ini.

“Di masa pandemi seperti sekarang, untuk menjaga tingkat kepercayaan masyarakat, pemerintah telah membuat kebijakan agar masyarakat tetap percaya kepada perbankan,” kata dia.

Tercatat, pertumbuhan dana masyarakat yang disimpan di bank cukup tinggi mencapai 10 persen yang berarti orang hanya menyimpan saja diperbankan. Hal itu mungkin akibat PPKM dan pandemi hingga masyarakat tidak mau berbelanja dulu dan memilih jalan aman menyimpan saja dananya di perbankan.

Pengalaman pada krisis 2008 dan 1998 ketika perbankan collapse maka tingkat kepercayaan masyarakat akan turun. “Beruntungnya, hal itu tidak terjadi di masa pandemi saat ini. Karena itulah, pertumbuhan ekonomi RI meskipun rendah, tapi terlihat masih biasa-biasa saja,” ujar Aviliani.

Kondisi sejak pandemi diiringi dengan turunnya daya beli masyarakat. Maka otomatis supply atau orang yang bertransaksi atau penjualan juga akan turun.

Jika konsumen tidak ada, maka transaksi ke perbankan juga tidak ada karena tidak ada rencana investasi. “Akibat dari itu penyaluran kredit perbankan akan rendah, bahkan tumbuh negatif. Jika dipaksakan bank untuk memberikan kredit, masalahnya yang meminta kredit bank tidak ada,” sambung Aviliani.

Saat ini memang banyak kebijakan yang diberikan agar ekonomi tetap stabil sampai ekonomi membaik. “Mungkin hingga 2023 karena pertumbuhan ekonomi pada 2022 diperkirakan lebih buruk ketimbang 2021,” ujar dia.

Terkait kredit Avilian imenyatakan bahwa ke depan penyaluran kredit ke masyarakat tidak akan didominasi oleh lembaga perbankan. “Dengan banyak tumbuhnya fintech dan multifinance yang lain, maka alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan kredit mudah dan cepat akan semakin banyak dari lembaga keuangan nonbank,” pungkas dia. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03