23 April 2025 - 11:01 11:01
Search

Dikabarkan Tersandung Kredit Macet Rp 4 Triliun di BRI, Ini Penjelasan Bosowa Corporindo

WartaPenaNews, Jakarta – Kredit macet sebesar Rp 4 triliun yang mendera PT Bosowa Corporindo di Bank Rakyat Indonesia (BR) memaksa perusahaan itu memberikan klarifikasi.

Mengutip Bisnis, Dirut Bosowa Corporindo Rudyantho menyayangkan isu kredit macet itu muncul ke permukaan saat perusahaannya berupaya membela hak yang seharusnya dimiliki sebagai pemegang saham di Bank Bukopin.

Menurut dia, kredit macet Bosowa di BRI merupakan isu lama yang sengaja dimunculkan kembali.

“Jangan isu itu muncul saat kami mau membela hak kami, kenapa baru sekarang. Kami mau jaga semua pihak, kami juga mau jaga teman-teman OJK,” katanya, Senin (31/8/2020).

Seperti diketahui, kredit macet ini menjadi salah satu alasan di balik surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai penilaian kembali status perseroan sebagai pemegang saham Bank Bukopin.

Pada 24 Agustus 2020 ditetapkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.64/KDK.02/2020 tentang Hasil Penilaian Kembali PT Bosowa Corporindo Selaku Pemegang Saham Pengendali PT Bukopin Tbk.

Dalam surat tersebut, penilaian kembali diberikan kepada Bosowa karena regulator menemukan adanya pelanggaran dari Bosowa berupa tidak melaksanakan perintah OJK. Perintah yang tidak dilakukan yaitu pemberian surat kuasa khusus kepada tim technical assistance.

Bosowa juga dinilai melakukan tindakan, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang bertujuan untuk menghalangi masuknya investor lain dalam rangka peningkatan modal dan penyelesaian masalah likuiditas Bank Bukopin.

Selain itu, Bosowa juga disebutkan melakukan langkah-langkah untuk menggagalkan proses penyelamatan Bukopin, antara lain dengan memberikan surat kuasa yang tidak sah kepada OJK, serta memiliki kredit macet yang tidak dapat diselesaikan berdasarkan data dan surat dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Bisnis mengklaim, mendapatkan data nilai kredit macet yang dimiliki Bosowa di Bank BRI yakni sekitar Rp 4 triliun per 28 Juni 2020 dari salah satu sumber. Kredit tersebut diberikan kepada PT Semen Bosowa Maros dan PT Bosowa Duta Energasindo.

Terkait hal tersebut di atas, Direktur Keuangan Bosowa Corporindo Evyana Mukti menegaskan, penunjukan BRI sebagai technical assistance Bank Bukopin tidak berkaitan dengan kualitas portofolio kredit Bosowa di bank plat merah tersebut.

Menurut dia, penunjukkan BRI sebagai technical assistance sudah berdasarkan kesepakatan tiga pemegang saham yakni Bosowa, Kopelindo, dan KB Kookmin Bank.

Bosowa, kata dia, setuju atas penunjukan BRI memberi technical assistance ke Bukopin karena merupakan bank BUMN. Penyelamatan Bukopin dinilai akan mudah dilakukan oleh BRI, yang memiliki likuditas lebih besar.

“BRI alihkan satu deposannya saja sudah beres, karena kami secara size lebih kecil,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan beberadaan perseroan menjadi tim technical assistance Bank Bukopin berlandaskan surat Otoritas Jasa Keuangan pada 11 Juni 2020 perihal Permintaan Technical Assistance terhadap Bank Bukopin.

Tugas BRI sebagai tim technical assistance secara resmi berakhir pada 27 Agustus 2020 sesuai surat dari OJK.

Menurutnya, peran technical assistance antara lain melakukan asistensi terhadap langkah-langkah strategis yang perlu segera diambil dalam rangka menjaga stabilitas likuiditas Bukopin pada saat itu.

“Selain itu BRI menghadiri dan menggunakan hak kuasa khusus PT Bosowa Corporindo dan Kopelindo dalam RUPS Bank Bukopin,” katanya.

Hanya saja, dia enggan berkomentar lebih lanjut mengenai kaitan kredit macet Bosowa di BRI dengan penunjukkan sebagai technical assistance tersebut. (wsa/bisnis)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait