wartapenanews.com -Â Wabah kolera merebak di Irak dan merenggut korban pertamanya pada Selasa (28/6) waktu setempat. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Seif al-Badr mengungkap, kematian itu tercatat di provinsi utara, Kirkuk.
Ia menambahkan, 17 kasus baru tercatat di negara itu dalam waktu 24 jam.
“Selama 24 jam terakhir, 17 kasus baru terdeteksi, sehingga total menjadi 76 kasus yang terdaftar di Irak sejak awal tahun ini,†kata dia seperti dikutip oleh media pemerintah yang dikutip AFP.
Wabah kolera pertama kali dilaporkan secara resmi awal bulan ini di Irak. Kirkuk merupakan salah satu wilayah yang memiliki kasus dari 13 kasus yang dikonfirmasi pada waktu itu.
Infeksi lainnya sebagian besar terkonsentrasi di provinsi tetangga Sulaimaniyah, di wilayah otonomi Kurdistan.
Sementara itu, wabah kolera terakhir di Irak terjadi pada 2015. Badr mengatakan, provinsi tengah Baghdad dan Babil di selatannya yang terkena dampak terburuk saat itu.
Kolera adalah penyakit diare akut yang dapat diobati dengan antibiotik dan hidrasi, tetapi dapat membunuh dalam beberapa jam tanpa perhatian medis.
Ini disebabkan oleh kuman yang biasanya ditularkan oleh sanitasi yang buruk. Orang menjadi terinfeksi ketika mereka menelan makanan atau air yang membawa serangga pemicu penyakit tersebut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, para peneliti memperkirakan bahwa setiap tahun ada antara 1,3 juta dan empat juta kasus kolera di seluruh dunia, yang menyebabkan antara 21.000
dan 143.000 kematian. (mus)