Jakarta, WartaPenaNews.com – Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Anton Tabah Digdoyo menilai marak aksi demo yang terjadi belakangan ini merupakan bentuk dari perwujudan Hak Asasi Manusia (HAM) dan dilinduingi oleh undang-undang. Sehingga pihak mana pun tak boleh melarang mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa, apalagi sampai mengancam dikeluarkan (drop out/DO).
“Siapapun tak boleh melarangnya. Kalau melarang itu langgar undang-undang. Apalagi pidanakan pemberi makan minum pendemo. Demo itu bukan kejahatan, siapa pun yang membantu kelancaran demo tidak bisa dan tidak boleh disamakan dengan membantu tindak kejahatan,” kata Anton ketika dimintai komentarnya, Minggu (6/10/2019).
Menurut pensiunan jenderal polisi ini konstitusi telah mengatur bahwa semua warga Negara sama kedudukannya di depan hukum dan pemerintah wajib menjunjung hukum tanpa kecuali.
Terkait dengan munculnya himbauan yang berujung pada ancaman dari Menteri Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir terhadap mahasiswa yang terlibat aksi turun ke jalan, Anton menganggap aksi unras yang dilakukan oleh mahasiswa masih dalam koridor hukum.
“Unjuk rasa itu wujud penyampaian kebebasan berpendapat dimuka umum walau pendapatnya tak sejalan dengan penguasa. Contoh menolak RUU yang dianggap rugikan rakyat. Itu hak rakyat sampaikan pendapatnya,” kata Anton.
Dia menambahkan, siapa pun tak bisa melarang aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh pihak mana pun, termasuk yang dilakukan oleh para purnawirawan TNI/Polri. Karena di Indonesia setelah seseorang itu purna punya yang sama dengan masyarakat yang lain, sehingga tak boleh atau dilarang melakuan aksi.
Sebelumnya, Menristekdikti Mohamad Nasir meminta agar mahasiswa tidak melakukan demo dengan turun ke jalan. Dia juga meminta para rektor mengajak mahasiswa berdialog. Jangan biarkan mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa lagi.
“Kalau mahasiswa demo akan menggerakkan orang banyak. Jangan sampai aksi mahasiswa ini dimanfaatkan oknum-oknum tertentu yang ingin bikin rusuh,” ucapnya. (rob)
