20 April 2025 - 20:06 20:06
Search

Diliputi Kecemasan hingga Depresi, Ratusan Lebih WNI Penyintas Perang Sudan Dipulangkan ke Tanah Air

Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) pekerja di Sudan, telah dievakuasi dari Sudan pada gelombang kedua tiba di tempat penampungan Asrama Haji Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (30/4). Foto: Ist

IPOL.ID – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) penyintas perang Sudan masih diliputi kecemasan. Kendati sudah dievakuasi pemerintah kembali ke tanah air dalam keadaan selamat.

Berdasar hasil pemeriksaan awal tim psikososial Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), ada sejumlah penyintas yang mengalami kecemasan hingga depresi.

Kedua hal itu didapati pada sejumlah WNI penyintas yang ditempatkan sementara di Asrama Haji Jakarta, Makasar, Jakarta Timur sebelum dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

“Ada beberapa yang mengalami kecemasan (tingkat) sedang, depresi juga ada,” ujar Tim Psikososial MDMC, Nandhini Hudha Anggarasari di Asrama Haji Jakarta, Makasar, Jakarta Timur.

Atas kondisi psikologis tersebut, Tim Psikososial MDMC berupaya memberikan penanganan awal terhadap para penyintas dengan harapan kondisi mereka tidak semakin memburuk.

Tim psikososial meminta para WNI penyintas perang Sudan mengisi google dokumen agar dapat didiagnosa dampak psikologis dialami, dan mendapat penanganan tepat.

Kemudian untuk anak-anak WNI penyintas perang Sudan, tim psikososial MDMC menyediakan area bermain di Asrama Haji Jakarta untuk proses trauma healing penanganan awal.

“Ini (WNI yang mengisi google form untuk diangnosa) hanya baru beberapa orang saja, enggak semua. Jadi kalau secara umum masih baik-baik saja, saat ini ya,” kata Nandhini.

Dia mengungkapkan, berdasar hasil pemeriksaan awal, para penyintas banyak menceritakan pengalaman mereka selama berada di posko pengungsian, proses perjalanan evakuasi.

Lebih jauh, terkait sejumlah WNI yang berada di Sudan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi cenderung memikirkan bagaimana nasib mereka setelah perang Sudan terjadi.

“Mahasiswa-mahasiswa lebih banyak khawatir kelanjutan studi mereka seperti apa. Untuk yang (penyintas) dewasa kini ingin ada sesi khusus (terapi),” ungkap Nandhini.

Dia mengatakan, penanganan psikologis diberikan tim psikososial MDMC tidak hanya di Asrama Haji Jakarta saja, melainkan hingga mereka dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

Nantinya sesi terapi para penyintas dengan tim psikososial MDMC dapat dilakukan secara online menggunakan aplikasi zoom, video call, WhatsApp sesuai kebutuhan.

“Jadi kita memberikan contact person untuk yang online. Misalnya mereka mau konsultasi. Di nomor 087838858381 itu dengan Bu Ratna Yunita, koordinator konsultasi online,” tukas dia.

Sebanyak 363 WNI yang telah dievakuasi dari Sudan pada gelombang kedua tiba di tempat penampungan Asrama Haji Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (30/4). Terlebih dahulu, mereka menjalani karantina sebelum dipulangkan.

Menurut pengakuan salah satu WNI, pekerja asal WNI di Sudan, Satori mengaku senang telah dievakuasi ke tanah air karena kondisi Sudan dirasakan cukup mencekam dan mengancam keselamatan jiwa. “Ya kami senang bisa kembali pulang ke tanah air, karena kondisi di Sudan cukup mencekam,” ungkap Satori.

Ratusan WNI dievakuasi dari Sudan akibat perang saudara. Mereka dibawa masuk ke salah satu gedung tempat penampungan untuk dilakukan pendataan dan menjalani screening atau pemeriksaan kesehatan yaitu swab antigen guna mendeteksi adanya virus atau tidak.

Sebanyak 363 WNI yang dievakuasi terdiri dari 245 laki-laki dan 20 perempuan serta tiga anak. Setelah itu, ratusan WNI dilakukan karantina kemudian baru dipulangkan ke tempat asal jika dinyatakan steril dan aman.

Setelah sebelumnya juga sebanyak 107 WNI telah dievakuasi pada gelombang pertama dari Negara Sudan.

“Untuk kloter ketiga (rencananya) akan tiba di Tanah Air pada Senin ini dan Selasa besok,” ujar Nelwan Harahap, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK. (Joesvicar Iqbal)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait