29 March 2024 - 06:11 6:11

Dimakzulkan DPR Amerika Serikat

WartaPenaNews, Jakarta – Donald Trump jadi presiden ke-3 Amerika Serikat (AS) dalam riwayat yang dimakzulkan DPR, akan bersambung ke persidangan di Senat yang ingin memutuskan apa ia akan memegang atau lengser.

DPR memicu ketetapannya pada dua tuduhan dalam pengambilan suara – penyimpangan kekuasaan serta menghambat Kongres dalam proses penyidikan.

Sebagian besar anggota Demokrat pilih dua tuduhan itu serta semua anggota Republik melawan.

Saat pengambilan suara berjalan, Presiden Trump sedang mengemukakan pidato kampanye. Pada massa di Battle Creek, Michigan ia mengemukakan, “Pada saat kita tengah kerja serta berusaha di Michigan, barisan kiri radikal di Kongres dipenuhi kebencian serta kedengkian serta kemarahan, kalian tahu apa yang sedang berjalan.”

Gedung Putih meluncurkan pengakuan mengemukakan presiden yakin diri ia akan bebas dari dakwaan dalam persidangan Senat. Demikian dikutip dari BBC, Kamis (19/12).

Proses di hari Rabu diawali dengan anggota Partai Republik Trump mengatakan pengambilan suara berkaitan permasalahan prosedural serta dipandang jadi usaha gagalkan proses pemakzulan. Selanjutnya bersambung dengan pengambilan suara mengenai ketentuan yang akan diputuskan untuk proses pemakzulan, yang diteruskan bahasan enam jam berkaitan dua dakwaan pada Presiden Trump.

Seputar jam 20:30 waktu ditempat, DPR mengatakan pengambilan suara atas dua tuduhan: pertama, penyimpangan kekuasaan, yang datang dari sangkaan usaha Trump untuk mendesak Ukraina untuk menginformasikan penyidikan pada saingan politiknya, Joe Biden ; serta ke-2, penghambat Kongres, sebab presiden didakwa menampik bekerja bersama dengan penyidikan pemakzulan, meredam bukti dokumenter serta melarang beberapa pembantunya untuk memberi bukti.

Pengambilan suara untuk klausal pertama pemakzulan, penyimpangan kekuasaan, disahkan 230 suara versi 197 suara yang menampik serta yang ke-2, untuk tuduhan menghambat Kongres, 229 suara yang sepakat versi 198 tidak sepakat.

Tidak hanya Trump, dua presiden yang lain yang pernah dimakzulkan serta hadapi sidang Senat ialah Andrew Johnson serta Bill Clinton.

Partai Republik punya sebagian besar bangku di Senat, hingga benar-benar mustahil presiden akan dicabut dari jabatannya saat beberapa senator memberi suara mereka. Ketua Senat Republik Mitch McConnell minggu lalu menjelaskan beberapa senator Republik akan “pengaturan keseluruhan” dengan team presiden sepanjang persidangan, membuat geram Demokrat yang tunjukkan jika Senator harus bertindak selaku hakim yang tidak berpihak. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 06:10
16 Lintas Udara di Belgorod Hancur Usai Diserang Pertahanan Udara Rusia

WARTAPENANEWS.COM - Unit pertahanan udara Rusia pada Rabu (27/3/2024) menjatuhkan 16 sasaran lintas udara di sekitar kota Belgorod di Rusia selatan, tanpa ada korban luka yang dilaporkan di darat. Gubernur

01
|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

02
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

03