3 May 2024 - 23:48 23:48

Disanksi Komdis, Ini yang Dilakukan PSS dan Arema

WartaPenaNews, Jakarta – Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Komdis PSSI) akhirnya menjatuhkan sanksi kepada PSS Sleman dan Arema FC sebagai buntut kericuhan suporter di pertandingan perdana sekaligus laga pembukaan Liga 1 Indonesia 2019, beberapa waktu lalu.

Dalam hasil sidang Komdis PSSI yang digaler pada, Minggu (19/5) kemarin, PSS Sleman selaku tuan rumah penyelenggaraan pertandingan tersebut dijatuhi hukuman denda Rp150 juta.

Dalam siaran tertulis, PSS Sleman dijatuhi hukuman tersebut lantaran suporter melakukan pelanggaran dengan menyalakan flare, kembang api, petasan dan terlibat saling lempar dengan suporter Arema FC.

Sedangkan Arema FC yang bertindak sebagai tamu dalam laga yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, Rabu (15/5) lalu itu didenda dengan hukuman sebesar Rp50 juta, dengan pelangaraan suporter Arema yang terlibat saling lempar benda dengan pendukung PSS Sleman.

Menanggapi hukuman yang diberikan Komdis PSSI itu, CEO PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) selaku perusahaan yang membawahi PSS Sleman, Viola Kurniawati mengaku akan mempelajari lebih lanjut sanksi tersebut.

“Saat ini kami akan pelajari terlebih dahulu terkait hukuman yang diberikan oleh Komdis PSSI itu,” ungkap Viola.

Akan tetapi Viola berharap, hukuman yang diberikan ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola di Tanah Air. “Mudah-mudahan, sanksi ini membuat kami semua bisa menjadi lebih dewasa,” tegasnya.

Mantan Media Officer Persija Jakarta ini juga tak menutupi kemungkinan bahwa insiden tersebut telah memberikan kerugian yang cukup signifikan bagi pihaknya, terlebih insiden tersebut terjadi awal kompetisi Liga 1 Indonesia 2019.

“Semua pihak hendaknya belajar dari kejadian ini, karena ini tidak hanya kerugian bagi tim ya, tapi juga suporter. Oleh sebab itu Kedewasaan dalam bertindak menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi kita semua,” tukasnya.

Ya, selain PSS Sleman, hukuman Komdis PSSI juga diberikan kepada pihak Panitia Pelaksana (panpel) Pertandingan PSS Sleman. Panpel PSS Sleman dianggap gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pemain, ofisial, perangkat pertandingan dan penonton. Sanki kepada Panpel PSS meliputi penutupan sebagian stadion pada tribune selatan sebanyak empat kali dan denda sebesar Rp 50 juta.

Berbeda dengan PSS yang masih tinggal diam atas sanksi tersebut, justru Arema FC dipastikan bakal mengajukan banding terkait hal tersebut. Hal itu diungkapkan, CEO Arema, Agoes Sorjanto.

Menurut pria yang menyandang jabatan CEO menggantikan Iwan Budianto itu, dalam kasus tersebut suporter Arema dalam hal ini Aremania hanya menjadi korban yang cuma ingin membalas perlakuan pendukung tuan rumah. Ia menegaskan, akan lebih banyak korban jika saat bentrokan itu, Aremania hanya tinggal diam.

“Bayangkan saja, kalau mereka hanya diam, pasti akan lebih banyak korban berjatuhan, seharusnya, Komdis PSSI lebih obyektif dalam mengambil keputusan,” ungkap Agoes seperti dikutip situs resmi klub, Senin (20/5).

Ia menilai, Aremania yang bertindak sebagai suporter tim tamu tidak akan berulah lebih dulu tanpa adanya provokasi. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran sambutan provokatif pendukung tuan rumah, ditambah dengan adanya oknum anggota Panpel PSS menuding Aremania sebagai pendukung tim tamu lah yang memancing terjadinya kericuhan.

Oleh sebab itu, Agoes menilai insiden yang sempat membuat pertandingan terhenti hingga 30 menit itu terjadi lantaran ketidaksiapan panpel pertandingan dalam mempersiapkan laga pembukan Liga 1 Indonesia 2019 tersebut.

“Karena kejadian itu buka cuma tim dan suporter saja yang menjadi korban, di laga ini ada banyak undangan penting seperti kepala daerah setempat, pimpinan daerah lainnya, serta petinggi PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. karena ini laga pembuka, harusnya panpel lebih siap,” jelasnya.

“Dan ini membuktikan bahwa panpel tuan rumah tidak mampu menangani suasana agar lebih kondusif, bahkan ada pihak yang makin menyudutkan Aremania, membuat jatuh korban, dan berpengaruh terhadap psikologis pemain kami dan Aremania,” terangnya menambahkan.

Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2019 sudah resmi bergulir pada Rabu (15/5) kemarin. Sayangnya, laga pembuka yang mempertandingkan PSS Sleman menghadapi Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta itu terpaksa tercoreng atas ulah suporter yang rusuh di saat pertandingan berlangsung.

Ya, pada pertandingan yang dimenangkan oleh tuan rumah dengan skor 3-1 itu sempat diwarnai kericuhan. Pada menit ke-30, terjadi keributan yang melibatkan dua kelompok pendukung tim yang menyebabkan pertandingan dihentikan oleh wasit. Kabarnya, bentrokan itu membuat puluhan suporter mengalami luka-luka. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
3 May 2024 - 12:20
Ria Ricis Resmi Menjanda

WARTAPENANEWS.COM – YouTuber Ria Ricis resmi menyandang status janda setelah melewati sidang cerai selama 4 bulan. Pengadilan Agama Jakarta Selatan memutus cerai pernikahannya dengan Teuku Ryan, pada 2 Maret 2024.

01
|
3 May 2024 - 11:17
Desa di Aceh Singkil Diterjang Banjir Bandang

WARTAPENANEWS.COM –  Banjir bandang menerjang Desa Lae Bangun, Kecamatan Suro Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Sumber video yang beredar di media sosial Facebook dan grup Whatsapp, banjir bandang itu terjadi

02
|
3 May 2024 - 10:06
Suami Biadab, Aniaya Istri yang Sedang Hamil 4 Bulan hingga Dibacok Celurit

WARTAPENANEWS.COM – Perempuan muda di Kota Malang, Jawa Timur menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya. Aksi kekerasan ini dilakukan pelaku berinisial M. Romadoni (24), warga Jalan

03