23 April 2025 - 16:39 16:39
Search

Dituding Dalang Kudeta Demokrat, Ini Total Kekayaan Jhoni Allen dan Kasus Korupsi yang Pernah Menyerempet Namanya

WartaPenaNews, Jakarta – Nama Jhoni Allen Marbun tiba-tiba mencuat terkait terjadinya kisruh internal Partai Demokrat. Anggota DPR RI tiga periode sejak 2009 ini berasal dari Partai Demokrat mewakili daerah pemilihan Sumatra Utara II.

Dikutip dari Wikipedia, pria kelahiran Pangururan, Kabupaten Samosir, 21 Agustus 1960 bergabung dengan Demokrat pada tahun 2002 kala masih berstatus sebagai pegawai negeri sipil di Pemda DKI Jakarta.

Namanya dikait-kaitkan dengan kisruh Demokrat yang berujung pada Kongres Luar Biasa (KLB) di The Hill Hotel Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3) lalu. Dia disebut tokoh dibalik penyelenggaraan KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Demokrat.

Aksi Jhoni Allen ini membuat elite Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono berang. Jhoni Allen pun dipecat dari anggota DPR melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW). Dia dituduh terlibat Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) atau kudeta di Partai Demokrat.

Jumlah Kekayaan Jhoni Allen Marbun
Sebelum menjadi politisi Jhoni Allen sudah berbisnis saat masih berstatus sebagai mahasiswa di IPB, Bogor.

Dikutip dari situs berita tribunnews.com, bisnis pertama Jhoni Allen adalah mengkoordinir beberapa anak muda untuk menjual bensin campur minyak tanah. Selain itu, ia pun pernah berjualan kaos yang dibelinya di Bandung hingga mendirikan usaha fotokopi dan rental mobil.

Bahkan, dulu juga sempat membuka wartel dan jadi makelar hewan kurban bareng teman-temannya saat mahasiswa. Bukan itu saja, ia juga agen jual beli tanah dan bangunan. Suami dari Sara Teodora Silalahi, Jhoni mendirikan sekolah di kawasan Cibitung, Bekasi dengan nama Surya Purnama.

Jhoni juga memiliki beberapa ruko, di Cilandak, Jakarta Selatan, di Cibonong, dan Bogor yang disewa-sewakan. Dia juga punya super-market Alfa Midi dan bisnis biliar di daerah Dermaga dengan nama Biliard Dermaga.

Menurut data LHKPN, Jhoni Allen Marbun mendaftarkan harta kekayaannya pada tanggal 30 November 2009 sebesar Rp28. 886.265.750.

Harta kekayaan ini me-lonjak enam kali lipat selama 6 tahun, karena data LHKPN pada tahun 2003, yang jumlah kekayaannya hanya sebesar Rp5.612.950.000.

Kekayaan Jhoni tersebut meliputi harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Bogor, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang, dan Sukabumi senilai Rp17.775. 919.558.

Selain memiliki belasan tanah dan bangunan, Jhoni Allen terdata memiliki harta bergerak yakni kendaraan bermotor mencapai total Rp1.275.000.000, yang terdiri atas Toyota Corolla, 1971 Toyota Land Cruiser FJ40, Toyota Fortuner, Toyota Avanza, Mitsubitshi Kuda, dan Isuzu Panther.

Tak hanya itu Jhoni pun terdata memiliki logam dan batu mulia senilai Rp550 juta, dan giro serta setara kas lainnya senilai Rp9.285.346.192.

Di saat mengahadiri rapat Majelis Tinggi Demokrat, terlihat Jhoni memakai kendaraan Toyota Alphard hitam bernopol B 12 SAR yang disinyalir seharga Rp1 miliar.

Dalam LHKPN terakhir yang dilaporkan pada 31 Desember 2019, ia memiliki harta sebanyak Rp43, 02 miliar. Jumlah ini naik Rp3 miliar dibanding hartanya sebelumnya sebesar Rp40,2 miliar.

Namanya Pernah Disebut Dalam Dugaan Kasus Korupsi
Dilansir dari berbagai sumber, Jhoni Allen Marbun kerap disebut-sebut di ruang publik ataupun di ruang persidangan saat kesaksian dalam suatu tindak pidana korupsi.

Kasus-kasus yang menyenggol nama Jhoni Allen Marbun pernah dilontarkan oleh anggota DPR RI dari PAN Abdul Hadi Djamal, yang menerima uang dari Hontjo Kurniawan lewat Darmawati dengan total berjumlah Rp 1 miliar.

Namun uang itu diserahkan kepada Jhoni Allen Marbun guna mempermulus program pembangunan bandara dan pelabuhan di kawasan Indonesia Bagian Timur yang diajukan Hontjo. Abdul Hadi dan Darmawati diciduk KPK pada Senin 2 Maret 2009.

Selain itu, Selestinus Angela Ola bekas ajudan Jhoni Allen Marbun pernah melaporkan dan menyerahkan dokumen kepada KPK tentang dugaan korupsi pembebasan tanah makam Pondok Rangon, di mana Jhoni Allen Marbun memborong tanah di sebelah makam Pondok Ranggon dan menjualnya kembali ke Pemda DKI Jakarta.

Ia menunjukkan sejumlah kuitansi serah terima duit dari Jhonny Allen kepada Endan. Dalam kuitansi tertanggal 9 Desember 2008 atau sehari setelah jual beli tanah, Jhonny menyorongkan duit Rp 150 juta. Duit diantarkan Mastuti Betta, seorang notaris, ditemani asistennya. Berita ini pun mencuat pada Januari 2012.

Dari situ Jhoni diduga mendapat untung bersih Rp11 miliar dari 35.344 meter persegi lahan yang dibebaskan.

Selain kedua orang tersebut, Mindo Rosalina Manulang pernah menyebutkan dua anggota DPR RI periode 2004-2009 Emir Moeis (ketua panitia anggaran) dan Jhoni Allen Marbun yang saat itu menjabat wakil ketua panitia anggaran.

Menurut Mindo Rosalina Manulang, pada kasus proyek-proyek Kemendiknas di sejumlah Universitas Negeri di Tanah Air, Emir Moeis dan Jhoni Allen meminta fee sebesar 5% dari DIPA (Daftar Isian Pengunaan Anggaran).
Mindo Rosalina Manulang juga menyebutkan Johni Allen menerima uang terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait