wartapenanews.com -Â Rusia mengatakan pada Senin (20/6/2022), pihaknya menangkap dua orang asal Amerika Serikat (AS) yang berperang membantu Ukraina lantaran melakukan tindak kejahatan.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut keduanya membahayakan tentara Rusia. Maka dari itu, mereka harus bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Dua tahanan itu ialah veteran militer AS, Alexander Drueke dan Andy Huynh. Mereka diyakini bergabung dengan orang asing lainnya yang menjadi sukarelawan dalam pasukan Ukraina.
Pernyataan Peskov merupakan tanggapan pertama perihal kasus tersebut dari Rusia.
“Mereka adalah tentara bayaran dan mereka terlibat dalam kegiatan ilegal di wilayah Ukraina. Mereka terlibat dalam penembakan dan pengeboman personel militer kami. Mereka membahayakan hidup pasukan kami,” jelas Peskov, dikutip dari AFP, Selasa (21/6/2022).
“Mereka harus bertanggung jawab atas kejahatan yang telah mereka lakukan. Kejahatan itu harus diselidiki,” sambung dia.
Peskov tidak merinci tindak kejahatan yang dilakukan mereka. Dia mengakui, pelanggaran spesifik dalam kasus itu belum diketahui.
Namun, Peskov menegaskan, kasus mereka tidak akan diusut melalui konvensi Jenewa terkait Perlakuan terhadap Tahanan Perang.
“Mereka bukan tentara Ukraina, jadi mereka tidak tunduk pada Konvensi Jenewa,” tambah Peskov.
Televisi pemerintah Rusia menayangkan rekaman kedua tahanan itu pada pekan lalu. Keadaan para tahanan maupun pihak yang menahan mereka tidak jelas.
Peskov hanya menjelaskan, mereka ditahan oleh pihak berwenang. Peskov juga sempat menjawab pertanyaan perihal kemungkinan hukuman mati. Dia menerangkan, putusan itu akan bergantung pada penyelidikan.
Presiden AS Joe Biden mengomentari kasus itu pada Jumat (17/6/2022). Dia mengaku tidak mengetahui keberadaan Drueke dan Huynh.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS mengkonfirmasi telah melihat rekaman tersebut pada Sabtu (18/6/2022).
“Kami memantau situasi dengan cermat dan hati kami tertuju pada keluarga mereka selama masa sulit ini,” jelas Kemlu AS. (mus)